Masjid Kristal berada di kompleks Islamic Heritage Park, Kuala Terengganu, Malaysia. Masjid yang resmi dibuka Februari 2008 ini dibangun di atas pulau buatan.
Masjid Kristal merupakan masjid ‘cerdas' pertama di Malaysia yang dilengkapi dengan infrastruktur IT dan koneksi WiFi. Infrastruktur IT tersebut memberikan pengunjung akses internet untuk membaca Al-Quran secara digital.
Arsitektur masjid terbuat dari baja dan kaca sehingga membuat masjid ini tampak seperti kristal.
Baca juga: Sejarah Masjid Agung Surakarta, Peninggalan Mataram Islam di Kota Solo
Masjid unik selanjutnya berada di Indonesia, yakni Masjid Raya Baiturrahman, Aceh. Selain tempat ibadah, Masjid Raya Baiturrahman menjadi sebuah ikon pariwisata terkenal di Banda Aceh.
Bangunan ini juga menjadi saksi musibah gempa berkekuatan 9 skala richter yang diikuti dengan gelombang tsunami setinggi 20 meter pada 26 Desember 2004 lalu.
Mengutip situs Indonesia.go.id, pemerintah melakukan pemugaran Masjid Raya Baiturrahman, Aceh setelah diterjang tsunami.
Halaman depan masjid yang semula berupa hamparan rumput berganti rupa menjadi marmer putih. Namun, hamparan rumput tetap dipertahankan mengelilingi kolam di tengah halaman masjid.
Keindahan kolam masjid bertambah dengan air mancur di tengahnya. Pada halaman itu, terdapat 12 payung raksasa, masing-masing enam di sisi selatan dan enam lainnya di utara.
Saat dikembangkan, bentangan payung mencapai 14 meter sehingga menjadi kanopi raksasa. Bangunan masjid didominasi warna putih.
Baca juga: Masjid Raya Baiturrahman Aceh: Sejarah, Fungsi, dan Arsitekturnya
Masjid Agung Xi'an merupakan salah satu masjid tertua dan terbesar di China. Masjid ini dibangun pada masa Dinasti Ming sekitar 700 masehi.
Sejarah setempat menyatakan masjid ini didirikan oleh putra keluarga Muslim ternama yang berjasa mengusir bajak laut dari Laut China. Masjid ini menjadi obyek wisata karena pengunjung ingin melihat perpaduan arsitektur Islam dengan China di Masjid Agung Xi'an.
Baca juga: 6 Fakta Masjid Istiqlal Jakarta, Masjid Terbesar di Asia Tenggara
Masjid ini merupakan terbesar di Jerman. Arsitektur masjid terinspirasi oleh kuncup bunga.
Sementara, dinding kaca pada bagian masjid melambangkan keterbukaan kepada orang-orang dari agama yang berbeda. Konsep masjid yang luas dan terbuka ini memadukan unsur oriental dengan Islam kontemporer.
Masjid yang dapat menampung 1.200 jemaah ini, juga memiliki pertokoan dan sarana olah raga untuk mempertemukan pemeluk agama yang berbeda. Masjid ini menjadi lambang persatuan umat beragama di Jerman.
Baca juga: Sejarah Masjid Agung Demak, Peninggalan Kesultanan Demak yang Penuh Makna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.