Alin menyebutkan, ada kebiasaan yang disebut Mahya, yaitu gantungan kata-kata yang terpampang di layar yang berada di antara dua menara masjid.
"Biasanya masjid-masjid di Turki kalau Ramadhan ada pasang tulisan di menara mereka, namanya Mahya. Kalau sekarang tulisannya bisa running text digital," kata Alin.
Beberapa contoh kalimatnya seperti “Selamat Datang Bulan Ramadhan”, “Selamat Datang Bulan yang Diberkati”, dan “Selamat Datang Bulan yang Dimuliakan".
Dilaporkan oleh Turkpidya, Mahya merupakan seni menulis, yang "ditulis" dengan lampu minyak berisi minyak zaitun di antara masjid-masjid dengan dua menara untuk mengekspresikan Ramadhan.
Sementara itu, disebutkan bahwa Mahya berasal dari Bahasa Persia "mahi", yang artinya monthly atau bulanan. Hal itu mengacu kepada bulan suci Ramadhan dalam kalender Islam, dikutip dari Eskapas.
Pada zaman dahulu, kedatangan bulan Ramadhan diumumkan kepada masyarakat melalui cara ini. Masjid-masjid yang bersinar terang dengan lampu selama Ramadhan, ikut mencerminkan antusiasme menyambut bulan suci.
Baca juga: Turki Bebaskan Pemakaian Masker karena Kasus Covid-19 yang Melandai
Jika Indonesia punya makanan khas lontong dan opor selama Ramadhan dan Idul Fitri, Turki juga memiliki hidangan khas bernama Pide Ramadhan atau Ramazan Pidesi.
"Menurut kita orang Indonesia itu roti biasa. Tapi menurut orang Turki, secara bentuk dan tekstur, itu makanan yang keluar saat bulan Ramadhan saja. jadi dimakannya sama sup atau yang lain, bedanya diolesin pakai telur," Tezar menjelaskan.
Hampir sama, Alin mengatakan, roti khas Turki ini menjadi salah satu hal yang wajib tersedia di atas meja penduduk lokal selama bulan Ramadhan.
Pide yang terbuat dari bahan tepung putih, dimasak dengan cara dibakar di sebuah tungku dengan suhu yang hangat.
Selain Pide Ramadhan, ada juga manisan khas Turki yang biasa dihidangkan selama bulan Ramadhan.
"Güllaç adalah hidangan penutup Turki yang dibuat dengan susu, delima, dan kue khusus, disajikan khususnya pas bulan Ramadhan," jelas Alin.
Mengutip Turkpidya, Güllaç banyak ditempatkan di toko roti maupun toko kue sebagai bentuk penyambutan Ramadhan.
Makanan penutup manis yang terbuat dari susu dan rendah gula ini ditaburi delima dan buah-buahan di atasnya.
Baca juga:
Selain beberapa yang sudah disebutkan sebelumnya, Turki juga memiliki sederet tradisi khas bulan Ramadhan yang lain.
Di antaranya pertunjukan wayang Hacivat dan Karagöz dan tradisi menembakkan bola meriam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.