Saat mengetahui bahwa Wikan berpuasa, teman di dormitory-nya sempat berpikir bahwa puasa adalah hal yang membahayakan, karena sampai tidak minum seharian.
Ada juga yang heran karena ia tidak makan dan minum dari pagi sampai malam hingga 30 hari.
Menyikapi hal tersebut, Wikan memberi penjelasan kepada teman-temannya dengan mengajak mereka berdiskusi mengenai puasa.
Soal makanan halal di Torun, Wikan mengatakan bahwa muslim bisa menemukannya, namun di kemasannya tidak tercantum logo halal.
"Kalaupun ada (makanan berlogo halal), salah satunya adalah mi instan Indomie dari Indonesia yang dijual di supermarket," tuturnya.
Perlu diketahui bahwa Indomie yang dijual di Torun bukan buatan Indonesia, melainkan dari pabrik di Serbia untuk pasar Eropa.
Saat membeli makanan, ia menyarankan untuk hati-hati, khususnya saat mengecek bahan atau ingredients-nya.
Baca juga: Cerita WNI Puasa di Wakayama Jepang, Tak Ada Azan sebab Masjid Jauh
Tidak hanya itu, di kota tersebut tidak ada toko penjual makanan halal atau Asian market (pasar tempat menjual makanan dari Asia). Namun, jika mencari daging halal, umat Islam bisa mendapatkannya.
Hal itu karena ada perusahaan di Polandia yang menyembelih daging secara halal, sehingga dapat dikonsumsi umat Islam.
"Daging halal dijual di berbagai supermarket yang ada di seluruh wilayah Polandia, meski begitu tak ada logo halalnya," katanya.
Maka dari itu, jika ingin membeli daging halal, umat Islam yang ada di negara tersebut hanya tinggal mencari perusahaan yang memotong daging secara halal.
Meski berada di negara mayoritas umat Nasrani, Wikan terkadang berbuka puasa bersama orang Indonesia juga.
Sebagai koodinator wilayah PPI (Perhimpuan Pelajar Indonesia) di Torun, Wikan mengajak teman-temannya mengadakan buka puasa dengan sistem potluck.
Jadi, masing-masing orang akan memasak dan berbagi hasil masakannya kepada teman-teman yang lain saat buka puasa bersama.
Wikan mengatakan, hal tersebut cukup mengobati rindu akan masakan Indonesia, karena ada yang membawa takjil, kolak, dan bubur sumsum, sedangkan makanan utamanya ada pecel hingga opor.
Menurutnya, sistem potluck untuk acara berbuka puasa cukup unik karena dirinya belum pernah melakukannya sebelumnya.
Baca juga: Cerita WNI Jalani Puasa Ramadhan di Turki, Ini 5 Hal Unik yang Dialami
Selama Lebaran tahun 2021, kegiatan salat Idul Fitri di Torun masih diadakan atas inisiatif mahasiswa asal Indonesia.
"Salat Idul Fitri digelar dengan teman beragama Islam dari negara lain seperti Maroko dan lainya, serta dilakukan di lapangan sepak bola dekat hutan di kampus, lapangannya sedikit tersembunyi jadi tak banyak orang yang tahu," ujar Wikan.
"Sedikit yang melaksanakan shalat, tapi suasananya sangat khusyuk, bahkan setelah salat pun banyak yang menangis haru karena rindu kepada orang-orang tercinta," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.