Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata ke Malioboro Saat Libur Lebaran 2022, Ada Rekayasa Lalu Lintas

Kompas.com - 22/04/2022, 21:01 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Antisipasi terjadinya macet di Kota Yogyakarta saat libur Idul Fitri 2022, jajaran Polresta Yogyakarta bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta akan melakukan rekayasa lalu lintas.

Kasatlantas Polresta Yogyakarta Kompol Chandra Lulus Widiantoro menjelaskan, ada beberapa titik yang diprediksi akan terjadi kemacetan. Seperti di perbatasan sebelah utara nanti akan dilakukan pembatasan mobilitas masyarakat.

"Nanti dilakukan pembatasan-pembatasan. Seumpama jumlah kendaraan di dalam kota overload, kita rekayasa di beberapa titik," kata dia setelah apel gelar pasukan Operasi Progo 2022, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Libur Lebaran di DIY, Angkutan Wisata Diimbau Tidak Lewat Tanjakan Cinomati

Ia melanjutkan, beberapa titik rekayasa lalu lintas, di antaranya adalah Pingit, Pos Gejayan, Wirobrajan, Simpang BPK, dan Jogteng Wetan.

Rekayasa lalu lintas di Malioboro

Khusus kawasan atau jalur Malioboro, rekayasa lalu lintas nantinya wisatawan yang melalui Jalan Mataram ke utara langsung diarahkan ke barat langsung masuk kawasan Malioboro.

Sedangkan dari arah timur atau dari Jembatan Kleringan, wisatawan nanti diarahkan ke arah barat.

"Maksud dan tujuan dipasang pembatas jalan itu untuk menghindari crossing dari arah Kotabaru. Di situ, sudah dipasang pembatas jalan mudah-mudahan tidak terjadi crossing," ujar Chandra.

Tugu Jogja setelah renovasi.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Tugu Jogja setelah renovasi.

Ia menambahkan, pada pukul 18.00 hingga pukul 21.00 WIB saat kawasan Malioboro bebas kendaraan bermotor saat libur Lebaran 2022, akan dilakukan pengkajian kembali.

"Apalah pemberlakuan akan dimajukan, nanti kita lihat perkembangannya. Kalau terjadi peningkatan arus di persimpangan, langsung kita kaji pemberlakuan waktunya," tutur dia.

Chandra menambahkan bahwa untuk kantung-kantung parkir di Kota Yogyakarta, ada 3 yang dapat digunakan, yakni Taman Parkir Abu Bakar Ali, Ngabean, dan Senopati.

Baca juga: 4 Juta Wisatawan Diprediksi Kunjungi DIY Saat Libur Lebaran 2022

"Kalau itu penuh, nanti ada beberapa kantung parkir lagi yang bisa dimanfaatkan," kata dia.

Imbau wisatawan di Yogyakarta naik kendaraan umum

Sementara itu, Kepala Dishub Kota Yogyakarta Agus Arif mengatakan bahwa dengan potensi kunjungan wisatawan sebanyak 4 juta kendaraan, itu akan membuat jalanan Kota Yogyakarta padat dan macet.

"Hampir 4 juta prediksinya. Aktivitasnya setelah libur Lebaran ke DIY malamnya mau ke Malioboro cari oleh-oleh. Mau tidak mau terjadi peningkatan kendaraan sedangkan kapasitas jalan terbatas," kata dia kepada Kompas.com di Mandala Krida, Jumat (22/4/2022).

Unit bus Hino FB130 ukuran medium yang jadi armada Trans JogjaIstimewa Unit bus Hino FB130 ukuran medium yang jadi armada Trans Jogja

Dengan kondisi itu ia berharap kepada wisatawan saat datang ke Yogyakarta beralih dari kendaraan pribadi menggunakan transportasi publik.

Di Kota Yogyakarta memiliki bus Transjogja yang tiap harinya melayani berbagai rute, selain itu masyarakat juga bisa memanfaatkan ojek atau taksi online.

"Meskipun kita juga melakukan upaya-upaya perkiraan rekayasa lalu lintas. Kalau di Jalan Mangkubumi sudah tidak bisa menampung ya harus dialirkan," kata dia.

Baca juga: Kabar Viral Wisatawan Bayar Rp 250.000 di Taman Sari, Ini Saran Kadispar DIY

Ia memprediksi kemacetan berada di beberapa simpul-simpul di Kota Yogyakarta seperti di Tugu Pal Putih, Malioboro, dan Keraton (Gumaton).

"Simpulnya di Gumaton, Patuk, sentra oleh-oleh Wijilan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE Meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com