Selain mengiringi api dharma Waisak, kirab tersebut juga mengantarkan air berkah Waisak.
Air berkah tersebut diambil dari Umbul Jumprit di Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Jumlahnya mencapai 6.000 botol.
Ketua II DPD Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, yang juga Koordinator Waisak 2566 BE, Tanto Soegito Harsono mengatakan, air berkah Waisak tersebut dibawa ke Candi Mendut untuk disakralkan.
Selanjutnya, barulah dibawa ke Candi Borobudur pada pagi hari ini bersama arak-arakan umat Buddha.
"Nanti air berkah bisa dimanfaatkan siapa saja dalam perayaan Waisak di Borobudur," katanya dikutip dari Antara, Minggu (15/5/2022).
Baca juga:
Ritual pengambilan air berkah di Umbul Jumprit dilakukan oleh para biksu, dari sejumlah sangha, secara bergantian. Sebelumnya mereka melakukan puja bakti bersama umat Buddha di altar Umbul Jumprit.
Bante Kamsai Sumano Mahathera mengatakan, pengambilan air berkah dilakukan setiap tahun dalam rangkaian Tri Suci Waisak.
"Air itu sifatnya dingin, air itu sifatnya bersih, maka kehidupan sehari-hari menggunakan air. Tubuh banyak air sehingga bisa sehat, selamat," katanya.
Air berkah tersebut, lanjutnya, didoakan terlebih dahulu sehingga menjadi air bersih dalam tubuh. Harapannya, air tersebut memberikan keberkahan bagi para umat.
"Air suci di sini juga didoakan, supaya ini dukungan air bersih dalam tubuh. Juga, Hari Waisak adalah hari suci. Jadi dua suci itu, adalah alami dan Sang Buddha orang yang suci," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.