Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Ingin Kentut Saat Naik Pesawat, Ini Alasan dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 20/05/2022, 10:10 WIB
Desi Intan Sari,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Saat seseorang tengah melakukan penerbangan dan berada di ketinggian, tubuh akan mengalami sejumlah perubahan aneh. 

Misalnya saja, kita merasa menjadi lebih sering kentut daripada biasanya saat tengah berada di daratan. 

Sebenarnya, ada alasannya mengapa saat naik pesawat seseorang menjadi lebih sering kentut, tapi sayangnya tak banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hal tersebut terjadi.

Baca juga: Pramugari Ternyata Tahu yang Dilakukan Penumpang di Toilet Pesawat

Seorang profesor klinis di Universitas Kopenhagen, Jacob Rosenberg menjelaskan itu semua dikarenakan adanya penurunan tekanan kabin, dikutip dari The Sun, Kamis (19/5/2022). 

Jacob mengaku bisa mengetahui hal tersebut setelah menyadari bahwa perutnya mengalami kembung saat tengah melakukan penerbangan jarak jauh ke Selandia Baru. 

Selain itu, dia juga mencatat bahwa botol air yang kosong selama penerbangan menjadi mengembang.Kemudian, saat botol tersebut sudah ada di daratan, tak didapati adanya sesuatu yang mengembang. 

Baca juga: Kode Rahasia Tom Cruise di Pesawat, Ternyata Ini Artinya

Dari kejadian tersebut dia menjadi sadar bahwa perutnya juga mengalami hal serupa seperti botol kosong itu. 

"Tekanan turun dan udara akan mengembang ke lebih banyak ruang,” kata Jacob kepada BBC. 

Menurutnya gas yang berada di dalam perut bisa mengembang sebesar 30 persen saat seseorang tengah naik pesawat dan akhirnya menimbulkan rasa ingin kentut.

Cara agar perut tak kembung saat naik pesawat

Meski disebutkan perut kembung tak bisa dihidari selama penerbangan, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan agar seseorang tak begitu sering kentut.

Caranya adalah dengan mengonsumsi lebih banyak karbohidrat dan lebih sedikit serat di bandara dan pesawat. Dengan cara tersebut seseorang bisa membatasi kebung selama penerbangan.

Baca juga: Penumpang Terima Foto Kecelakaan Misterius, Pesawat Batal Lepas Landas

Namun, jika masalahnya tidak dapat diatasi, juga dapat mencoba berinvestasi dengan memakai "celana dalam penyaring kentut."

Celana tersebut secara khusus dibuat oleh Shreddies dengan memiliki tampilan panel belakang karbon aktif yang bisa menyerap semua kentut.

Ilustrasi perut kembung atau begah, perut buncit dan keras, perut buncit dan keras bisa jadi tanda penyakit apa. 
Perut kembung adalah kondisi tidak nyaman yang membuat perut kita terasa penuh. FREEPIK/GONCALO COSTA Ilustrasi perut kembung atau begah, perut buncit dan keras, perut buncit dan keras bisa jadi tanda penyakit apa. Perut kembung adalah kondisi tidak nyaman yang membuat perut kita terasa penuh.

Adapun kejadian kurang menyenangkan terkait kentut selama penerbangan juga pernah terjadi pada 2018 lalu saat seseorang penumpang dipaksa keluar dari penerbangan karena dia dituduh menolak untuk berhenti kentut.

Tak hanya penumpang saja, pramugari juga mengalami masalah serupa, dan biasanya mereka akan mengeluarkan kentut secara teratur saat melakukan pemerkisaan lorong. Cara itu disebut dengan "crop-dusting."

Baca juga: Begini Cara Pramugari Tangani Penumpang yang Meninggal di Pesawat

Jadi, selama penerbangan, para kru pesawat akan menahan mengeluarkan angin di dapur yang kecil, apalagi saat rekan mereka tengah istirahat. 

Meski begitu, mereka akan menggantinya dengan kentut saat tengah berjalan-jalan di bagian kabin pesawat. 

Saat melakukannya mereka akan berjalan dengan perlahan ke bagian atas dan bawah lorong, selain itu juga berpura-pura memeriksa apakah kabin di atas kepala penumpang sudah tertutup dengan baik atau belum. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com