Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantai Tureloto di Nias Utara, Dikenal sebagai Laut Matinya Indonesia

Kompas.com - 21/05/2022, 18:28 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.comLaut Mati atau Dead Sea berada di antara dua negara, yakni Israel dan Yordania. Perairan ini disebut hipersalin karena kandungan garamnya cukup tinggi, bahkan dinilai sebagai salah satu danau paling asin (salt lake) di dunia.

Alasan kenapa perairan ini disebut Laut Mati karena tidak ditemukannya kehidupan di lokasi tersebut, berkat kandungan garamnya yang cukup tinggi. Ikan dan ganggang pun disebut tidak bisa hidup di lokasi ini.

Dilansir dari Kompas.com, Senin (7/2/2022), Laut Mati adalah salah satu titik paling rendah di bumi, sekitar 430,5 meter di bawah permukaan laut (mdpl).

Adapun airnya terlihat berwarna biru, dengan kristal-kristal garam yang menonjol dari dalam air. Tak hanya kaya akan kandungan garamnya, laut mati juga punya lumpur yang mengandung mineral yang tinggi. 

Selain di Yordania dan Israel, di Indonesia juga ternyata ditemukan  "Laut Mati", tepatnya di Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara. 

Baca juga: Menikmati Kuliner Seafood di Kawasan Laut Mati Pantai Tureloto

Laut Mati Indonesia ada di Nias Utara

Indonesia ternyata juga memiliki perairan dengan kandungan garam cukup tinggi. 

Lokasinya di Pantai Tureloto yang terletak di Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.

Untuk bisa mencapai lokasi ini, wisatawan bisa berkendara dari Kota Gunungsitoli selama kira-kira dua jam, dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/6/2017).

Baca juga:

”Air laut terasa hangat dari Laut Baltik dan sangat jauh lebih hangat dari Kutub Utara, bahkan tak perlu berenang hanya dengan mengapungkan badan saja sudah cukup, dan akan terapung dengan sendirinya,” jelas Knutch, wisatawan asal Jerman, kepada Kompas.com, Selasa (6/6/2017).

Kandungan garam yang cukup tinggi menyebabkan wisatawan di perairan ini bisa mengapung dengan mudah, tanpa harus berenang.

Selain merasakan sensasi mengapung, pengunjung juga bisa menikmati pemandangan pantai, sekaligus panorama bawah airnya. 

Para pengunjung yang menikmati laut mati di Pantai Tureloto dapat berenang dan mengapung di permukaan laut.KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA Para pengunjung yang menikmati laut mati di Pantai Tureloto dapat berenang dan mengapung di permukaan laut.

Warga setempat sekaligus pemilik Tureloto Park pada waktu itu, Yanuarman Gulo, mengatakan bahwa ombaknya tak begitu besar dan cenderung tenang, aman untuk dijadikan tempat berenang atau bermain air. 

Seandainya tak ingin berenang sekalipun, airnya yang jernih membuat pengunjung bisa melihat dengan jelas ekosistem bahwa lautnya. 

Peristiwa gempa pada belasan tahun yang lalu, lanjutnya, membuat karang-karang yang ada mengalami kenaikan hingga satu-dua meter. 

"Di permukaan dapat melihat karang karang yang kasar. Namun bawah laut, kita dapat menikmati terumbu karang yang indah dengan biota karang yang banyak, dan saat ini sudah mulai banyak terumbu karang yang terlihat mulai tumbuh," jelas Yanuarman, dikutip dari Kompas.com, Selasa.

Baca juga: 

Fakta soal Laut Mati di Yordania dan Israel

Berikut beberapa informasi terkait Laut Mati yang berada di Yordania dan Israel, salah satunya soal mudahnya manusia mengapung di perairan tersebut. 

Bagaimana terbentuknya Laut Mati?

Seorang wanita mengapung di Laut MatiShutterstock Seorang wanita mengapung di Laut Mati

Proses pembentukan Laut Mati sudah dimulai sejak jutaan tahun yang lalu. 

Berdasarkan pengamatan secara geologis, Laut Mati terbentuk akibat munculnya retakan kecil di lembah Sungai Yordania atau Jordan Riff Valley. Dari retakan tersebut, air laut kemudian masuk dan berkumpul.

Perubahan pun perlahan terjadi karena kondisi iklim yang kering, serta adanya tingkat evaporasi yang tinggi. Akibatnya konsentrasi mineral di dalam air meningkat. 

Baca juga:

Kenapa manusia bisa mengapung di Laut Mati?

Kandungan salinitas di Laut Mati cukup tinggi, yaitu hingga 35 persen. 

Hal tersebut menyebabkan air di perairan tersebut memiliki kepadatan yang lebih tinggi dibandingkan air biasa. 

Sementara itu, kepadatan tubuh manusia lebih rendah dibandingkan kepadatan air di Laut Mati. Maka, manusia bisa mengambang dengan mudah di Laut Mati. 

Baca juga: Di Yordania, Kamu Bisa Melihat Tank di Bawah Laut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com