Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangsring Underwater Banyuwangi, Ekowisata Terumbu Karang Karya Nelayan Lokal

Kompas.com - 24/05/2022, 07:13 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bangsring Underwater, atau dikenal dengan nama Bunder, merupakan ekowisata berbasis konservasi terumbu karang.

Obyek wisata ini menyajikan daya tarik alam bawah laut berupa terumbu karang yang tumbuh secara alami maupun buatan, sebagai habitat berbagai jenis ikan. 

Berada di perairan Selat Bali, tepatnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pemandangan alam bawah laut Bangsring Underwater tidak perlu diragukan lagi. 

Pendiri dan Pengelola Bangsring Underwater, Ikhwan, mengatakan bahwa obyek wisata ini merupakan wisata bahari yang berbasis edukasi dan konservasi. Menariknya, obyek wisata ini dikelola oleh kelompok nelayan lokal. 

“Semua anggota tim yang terlibat adalah kelompok nelayan. Jadi, wisata ini merupakan hasil produk dari upaya konservasi yang dilakukan oleh kelompok nelayan,” terangnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/5/2022). 

Ia menuturkan, kelompok nelayan tersebut telah dibentuk sejak 2008 lalu. Namun, Bangsring Underwater secara resmi didirikan pada 2014. 

Selain untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar yang mayoritas menggantungkan hidup dari laut, Bangsring Underwater juga bertujuan untuk menciptakan tempat wisata berbasis konservasi. 

Pengunjung yang datang ke Bangsring Underwater, tidak hanya mendapatkan kebahagian dari keindahan alam. Lebih dari itu, pengunjung juga mendapatkan ilmu pengetahuan untuk menjaga alam tersebut. 

Baca juga:

Pernah rusak karena bom ikan 

Panorama di Bangsring Underwater BanyuwangiDok. https://bangsringunderwater.com/ Panorama di Bangsring Underwater Banyuwangi

Bangsring Underwater ternyata pernah memiliki cerita kelam. Berdasarkan informasi dari Kompas.comSabtu (28/8/2021), sebelum tahun 2008 ekosistem bawah laut kawasan ini sempat mengalami kerusakan parah. 

Kala itu, nelayan lokal masih menggunkan bom ikan dan potas untuk menangkap ikan. Selain itu, pengambilan terumbu karang juga terus dilakukan. 

Hingga pada tahun 2008, sekelompok nelayan mulai menyadari apa yang dilakukan selama ini salah. Alam rusak dan ikan pun menghilang. 

Hal tersebut diperkuat dari informasi dalam situs Bangsring Underwater. Sebelumnya, banyak terumbu karang rusak karena bom ikan yang dipakai oleh nelayan. 

Namun, setelah menyadari kesalahan tersebut serta berkat kerja keras dari nelayan, perairan yang berada di Desa Bangsring ini berhasil disulap menjadi kawasan konservasi laut yang dilindungi. 

Bahkan, pada tahun 2017, obyek wisata ini mendapatkan penghargaan Kalpataru kategori Penyelamat Lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 

“Jadi, selama enam tahun (2008-2016) kami pakai kesempatan untuk memperbaiki, rehabilitasi, dan membuat konservasi. Setelah terumbu karangnya bagus, pantainya indah, baru kami kemas menjadi pariwisata yang berbasis edukasi dan konservasi,” jelas Ikhwan.

Baca juga:

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com