Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Golo Geleng NTT, Tempat Nikmati Matahari Terbit dari Ketinggian

Kompas.com - 24/05/2022, 10:10 WIB
Markus Makur,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

NDOSO, KOMPAS.com - Warga yang mengunjungi bukit itu menamakannya Golo Geleng. Kata golo artinya bukit, sedangkan geleng artinya menunjukkan rasa kagum dengan menggoyangkan kepala.

Nama tersebut bukan nama semata lantaran Bukit Golo Geleng menawarkan pemandangan matahari terbit (sunrise) dan hamparan awan dari ketinggian. Bahkan, Bukit Golo Geleng kerap dijuluki surga atau negeri di atas awan-nya Manggarai Barat.

Ketua Organisasi Ikatan Muda Purek (IMP), Desa Pong Narang, Kecamatan Ndoso, Reinardus Pranatalion mengatakan, Bukit Golo Geleng berada di Kampung Purek, Desa Pong Narang, Kecamatan Ndoso, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga:

IMP mulai menata Bukit Golo Geleng pada tahun 2020 lalu, tepatnya di tengah situasi pandemi Covid-19. Mereka menata obyek wisata yang ada di pedesaan demi mempersiapkan kunjungan wisatawan pasca-pandemi Covid-19.

"Saat ini wisatawan lokal sudah berwisata di bukit ini untuk berkemah dan swafoto saat sunrise. Ini bukit yang direkomendasikan untuk berkemah," jelas Reinardus kepada Kompas.com, Selasa (24/5/2022).

Adapun nama dan arti dari Bukit Golo Geleng berasal dari cerita para tetua adat di tempat itu.

Bukit Golo Geleng, Kampung Purek, Desa Pong Narang, Kecamatan Ndoso, Manggarai Barat, NTT sebagai bukit menikmati sunrise di bagian utara Manggarai Barat, Selasa, (24/5/2022). (KOMPAS.com/DOK IKATAN MUDA PUREK (IMP)-ANDRY MAHENDRI)KOMPAS.com/DOK Ikatan Muda Purek (IMP)-ANDRY MAHENDRI Bukit Golo Geleng, Kampung Purek, Desa Pong Narang, Kecamatan Ndoso, Manggarai Barat, NTT sebagai bukit menikmati sunrise di bagian utara Manggarai Barat, Selasa, (24/5/2022). (KOMPAS.com/DOK IKATAN MUDA PUREK (IMP)-ANDRY MAHENDRI)

Jarak dari Kota Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, ke Bukit Golo Geleng adalah sekitar empat jam dengan kendaraan roda dua. 

"Setibanya kita di tempat ini, Rangkaian bukit yang masih terjaga dan terawat dengan baik ini akan memberikan kesejukan tersendiri dengan panorama alam yang memanjakan mata para pengunjung," ujarnya. 

Selain panorama alam, wisatawan juga bisa melihat lukisan watu (batu) Empo Rua yang konon berusia ratusan tahun. 

Baca juga:

"Inilah rute singkatnya, dari arah barat, Kota Labuan Bajo-Nggorang, belok kiri menuju Terang-Noa-Pitak-Wajur-Nao-Lambur-Daghang. Setibanya di Daghang, belok kiri menuju ke Kampung Purek. Setibanya di kampung itu, pemandu lokal memandu wisatawan menuju ke bukit tersebut," kata Reinardus.

"Rute kedua, dari arah timur, Kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai-Wela-Golowelu-Daghang. Setibanya di Kampung Daghang, belok kanan menuju ke kampung Purek. Setibanya di Kampung Purek, wisatawan dipandu warga lokal menuju ke perbukitan Golo Geleng," tambahnya.

Baca juga: Bukit Porong di Manggarai Barat NTT Menangkan Creative Tourism Award 2022

Bukit Golo Geleng, tempat kemah untuk keluarga

Berkemah di bukit Golo Geleng, Kampung Purek, Desa Pong Narang, Kecamatan Ndoso, Kab. Manggarai Barat, NTT sebagai bukit untuk menikmati sunrise di bagian utara dari Manggarai Barat, Selasa, (24/5/2022). (KOMPAS.com/DOK RHONY SUMARNO)KOMPAS.com/DOK RHONY SUMARNO Berkemah di bukit Golo Geleng, Kampung Purek, Desa Pong Narang, Kecamatan Ndoso, Kab. Manggarai Barat, NTT sebagai bukit untuk menikmati sunrise di bagian utara dari Manggarai Barat, Selasa, (24/5/2022). (KOMPAS.com/DOK RHONY SUMARNO)

Salah satu pengunjung, Alfonsius Sumarno Patut, berkemah bersama keluarganya di tempat tersebut. 

Ia mengatakan, Bukit Golo Geleng sangat cocok dijadikan area berkemah bagi wisatawan dan keluarga dengan peralatan tenda kemah.

"Saat berkemah, wisatawan merasakan sensasional dari alam serta kesejukan alam semesta," tuturnya, Selasa. 

Baca juga: Bukit Tuwit Manggarai Timur, NTT, Mistisnya Kampung Adat Masa Lalu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga Mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahim Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com