Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Renungan Bung Karno di Ende NTT, Tempat Lahirnya Pancasila

Kompas.com - 31/05/2022, 22:03 WIB
Ulfa Arieza ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Taman Merenung Bung Karno dan Pohon Pancasila 

Terdapat kisah unik mengenai kelahiran Pancasila di Ende. Soekarno dikatakan memperoleh gagasan tentang Pancasila saat merenung di bawah pohon sukun.

Presiden pertama Republik Indonesia (RI) itu rupanya mendapatkan ide dari lima cabang pohon sukun. 

"Di kota ini kutemukan lima butir mutiara, di bawah pohon sukun ini pula, kurenungkan nilai-nilai luhur Pancasila," ujar Soekarno kala itu, dikutip dari situs BPIP.

Oleh sebab itu, Kota Ende mendapat julukan sebagai Kota Pancasila. 

Sementara itu, taman tempat Bung Karno merenung hingga akhirnya mendapatkan gagasan Pancasila dikenal sebagai Taman Renungan Bung Karno atau Taman Renungan Pancasila. Lokasinya berada di Kelurahan Rukun Lima, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende. 

Berdasarkan informasi dari Kompas.comMinggu (31/5/2020), di taman ini terdapat patung Bung Karno. Patung tersebut menggambarkan Bung Karno yang tengah duduk merenung di sebuah bangku di bawah pohon sukun yang bercabang lima.

Selain patung Bung Karno, ada pula pohon sukun di area taman, yang disebut sebagai Pohon Pancasila.

Namun, pohon sukun tersebut bukanlah pohon asli saat Bung Karno merenung, lantaran pohon sukun yang asli sudah tumbang sejak 1960.

Pohon sukun yang dilihat pengunjung saat ini merupakan pohon yang ditanam pada 1981. Kawasan Taman Renungan Soekarno kini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan kreasi seni dan budaya, serta diskusi

Baca juga:

Rumah Museum 

Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.

Pada tahun 1951, dua tahun setelah Kemerdekaan Indonesia, Soekarno mengunjungi rumah tempat pengasingannya di Ende. Soekarno yang kala itu telah menjabat sebagai Presiden RI, bertemu Haji Abdullah Ambuwaru dan menyampaikan niatnya agar rumah pengasingan itu dijadikan museum.

Kemudian, saat kunjungan keduanya pada 16 Mei 1954, Bung Karno akhirnya meresmikan rumah tersebut sebagai Rumah Museum. 

Berdasarkan informasi dari Kompas.com, Kamis (1/6/2017), rumah pengasingan Bung Karno masih terawat dengan baik. 

Memasukki ruang tamu, pengunjung bisa melihat lukisan karya Bung Karno yang menggambarkan umat Hindu di Bali sedang bersembahyang. Tatanan ruang tamu serta perabotan di rumah tersebut ditata serupa saat rumah itu ditinggali Soekarno. 

Baca juga: Pancasila, Teringat Bung Karno dan Kota Ende

Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.

Demikian juga ruang tidur Bung Karno di bagian tengah. Saat melangkahkan kaki ke ke bagian halaman belakang rumah, ada sumur, kamar mandi, dan dapur yang juga masih tertata seperti sedia kala.

Saat berkeliling di rumah pengasingan Bung Karno tersebut, pengunjung dapat melihat serta mengenang perjalanan dan perjuangan hidup Bung Karno di tengah pengasingan.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com