KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membawa angin segar bagi industri asuransi perjalanan. Sebuah studi mengungkapkan, pandemi Covid-19 meningkatkan kesadaran wisatawan tentang pentingnya membeli asuransi perjalanan yang tepat saat mengunjungi negara-negara di Eropa.
Mengutip dari Schengen Visa Info, studi tersebut dilakukan oleh Komisi Perjalanan Eropa. Hasil studi dirangkum dalam laporan berjudul Analisa Sikap dan Harapan Wisatawan untuk Mendorong Pemulihan Pariwisata.
Baca juga: Resmi! Aplikasi PeduliLindungi Bisa Dipakai di 27 Negara Uni Eropa
Cakupan analisa meliputi dampak pandemi pada sikap dan harapan wisatawan. Hasilnya menunjukkan, traveler sekarang lebih terbuka untuk membeli asuransi perjalanan guna mengurangi potensi kerugian finansial.
Studi tersebut dilakukan dengan wawancara mendalam dengan responden dari sejumlah negara di Eropa, meliputi Perancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Inggris. Responden juga berasal dari konsumen non-Eropa, yakni Australia dan Amerika Serikat.
“Aspek terbesar ketiga yang terkena dampak pandemi adalah kebutuhan untuk membeli asuransi perjalanan,” tulis laporan tersebut.
“Beberapa responden menghindari risiko terkait perubahan tidak terduga atau tiba-tiba sebelum dan selama liburan. Mereka juga ingin mengurangi potensi kerugian finansial dengan asuransi perjalanan,” imbuh laporan tersebut.
Baca juga: WNI dari Luar Negeri yang Wisata ke Indonesia, Wajib Punya Asuransi Kesehatan?
Tak sekadar membeli paket asuransi perjalanan, hasil studi juga menunjukkan bahwa responden lebih memperhatikan jenis pertanggungan yang ditawarkan. Tujuannya, untuk memastikan para wisatawan sebagai pemegang polis mendapatkan perlindungan yang tepat dan menyeluruh.
“Kondisi ini (pandemi Covid-19) membuat saya berpikir tentang destinasi yang ingin saya kunjungi, apakah saya memiliki asuransi yang tepat, dan apakah saya mendapatkan pertanggungan penuh dari asuransi. Saya akan membaca tentang apa yang diperbolehkan dalam asuransi tersebut,” ujar salah satu responden asal Inggris.
Baca juga: Italia Cabut Aturan Masuk Terkait Covid-19, Termasuk yang Belum Vaksin