Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gletser Mencair, Base Camp Pendaki Gunung Everest Bakal Dipindah

Kompas.com - 19/06/2022, 06:34 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber BBC

KOMPAS.com - Nepal sedang berupaya memindahkan base camp pendakian Gunung Everest karena pemanasan global dan aktivitas pendaki yang semakin tidak aman.

Adapun base camp atau basecamp adalah kamp tempat berawalnya ekspedisi pendakian sebuah gunung. 

Kamp yang digunakan oleh 1.500 orang saat pendakian musim semi itu, terletak di gletser Khumbu. Namun, gletser Khumbu dilaporkan mencair cukup cepat akibat pemanasan global saat ini.

Dilansir dari BBC, Jumat (17/6/2022), lokasi kamp lama yang digunakan berada di ketinggian 5.364 meter. Sementara itu, nantinya kamp baru akan dipindahkan sejauh 200 meter hingga 400 meter lebih rendah.

"Kami saat ini sedang mempersiapkan relokasi dan kami akan segera memulai konsultasi dengan semua pemangku kepentingan," kata Direktur Jenderal Departemen Pariwisata Nepal, Taranath Adhikari.

Baca juga:

Menurut penelitian, gletser Khumbu ini seperti gletser lainnya yang ada di Himalaya, yang secara cepat mencair dan menipis akibat pemanasan global.

Sebuah studi dari Universitas Leeds tahun 2018 menunjukkan bahwa bagian yang ada di dekat base camp menipis dengan kecepatan satu meter per tahun, dan kehilangan air sebanyak 9,5 juta meter kubik per tahun.

“Ketika tebing es mencair, puing-puing bongkahan batu dan bebatuan yang ada di atas tebing es bergerak dan jatuh, kemudian mencair juga menciptakan kumpulan air,” kata salah satu peneliti dari Leeds University, Scott Watson.

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Para peneliti mengatakan, lelehan air ini membuat gletser menjadi tidak stabil.

Tak hanya itu, para pendaki juga menyebutkan semakin banyak celah dan retakan yang bermunculan di permukaan base camp mereka.

"Kami melihat celah-celah muncul semalaman di tempat-tempat kami tidur," kata Kolonel Kishor Adhikari dari tentara Nepal.

Baca juga:

Manajer base camp Everest, Tshering Tenzing Sherpa, juga menyampaikan pengalamannya mendengar suara keras akibat gerakan es dan runtuhan batu.

Sebelum mendirikan tenda di base camp, lanjutnya, perlu dilakukan pemerataan permukaan yang berbatu dan menutupi es, serta mengulangi kegiatan yang sama dari waktu ke waktu seiring dengan bergeraknya gletser. 

"Dulu, lahan yang diratakan biasanya menjadi cembung setelah dua sampai tiga minggu. Tapi saat ini terjadi hampir setiap minggu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com