Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Sekolah, Kunjungan ke Gunungkidul Diprediksi Naik 30 Persen

Kompas.com - 01/07/2022, 20:40 WIB
Markus Yuwono,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan wisata ke Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan meningkat selama periode liburan sekolah.

Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, memperkirakan peningkatannya mencapai sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.

"Kami memperkirakan ada kenaikan sekitar 30 persen dibandingkan kunjungan hari biasa," kata Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Muhammad Arif Aldian saat dihubungi Kompas.com, Senin (01/07/2022).

Baca juga: 13 Pantai di Gunungkidul Yogyakarta, Bisa Mampir Saat Libur Lebaran

Meski demikian, Arif mengatakan pihaknya tak memiliki target khusus, lantaran libur sekolah jatuh pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat.

Pantai dan desa wisata jadi favorit

Di antara sejumlah destinasi di Gunungkidul, kawasan pantai dinilai masih menjadi unggulan.

Namun di samping itu, kawasan minat khusus atau desa wisata juga mulai ramai saat libur sekolah seperti saat ini.

Baca juga: 3 Wisata Gunung Api Purba Gunungkidul Selain Nglanggeran dan Wediombo

"Selain pantai, kunjungan ke desa wisata seperti di Nglanggeran, Tepus, hutan turunan, dan lainnya sudah mulai ramai," ucap Arif.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Beberapa lokasi desa wisata cocok untuk berwisata sekaligua belajar tentang alam dan budaya Gunungkidul.

Mengunjungi Gunung Api Purba Nglanggeran, misalnya,  tak hanya melihat gunung api purba, tetapi wisatawan bisa mampir ke embung Nglanggeran atau melihat proses pengolahan coklat mulai dari pemetikan kakao.

Baca juga: Desa Wisata Nglanggeran di Yogyakarta Dijadikan Foto Perangko

Tak jauh dari Nglanggeran, ada desa wisata Putat yang juga memiliki pengolahan kakao. Di sana, wisatawan juga bisa belajar seni karawitan, membuat topeng batik, dan digunakan untuk belajar menari bersama penduduk sekitar.

"Untuk wisata pntai di sisi timur, ada desa wisata Tepus bisa mengunjungi pantai Watu Nene yang masih alami dan Pantai Cluwakan menggunakan mobil jip. Ada juga pembuatan perak oleh masyarakat," kata Arif.

Baca juga: Wisata Stone Park Turunan Gunungkidul, Indahnya Sunrise di Atas Lautan Awan

Selain itu, juga desa wisata Katongan yang menjadi lokasi pengolahan lidah buaya dan budi daya madu lanceng.

"Desa wisata cocok untuk mengisi liburan sekolah, sambil belajar tentang alam hingga pengolahan makanan, dan budaya," kata Arif.

 

Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Desa Wisata Nglanggeran, Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Wisatawan diimbau patuh prokes

Arif mengatakan sejak ada pelonggaran dan diberlakukannya PPKM Level 1, destinasi wisata diperbolehkan untuk menampung hingga 100 persen pengunjung.

Namun, pihaknya tetap meminta wisatawan untuk patuh protokol kesehatan.

"Kami juga berkoordinasi dengan asosiasi wisata, pokdarwis, hingga SAR terkait penerapan protokol kesehatan," kata Arif.

Baca juga: Libur Lebaran, Goa Pindul Gunungkidul dikunjungi Sekitar 1.000 Orang Per Hari

Disinggung mengenai fasilitas pendukung protokol kesehatan, Arif memastikan seluruhnya masih berfungsi, misalnya titik untuk mencuci tangan.

Adapun gelaran di destinasi wisata sudah diperbolehkan, tetapi harus berkoordinasi dengan kepolisian dan satgas Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com