Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wellness Tourism Berkontribusi Tinggi terhadap Ekonomi Global

Kompas.com - 06/08/2022, 08:55 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Wisata kebugaran atau wellness tourism dinilai memberikan kontribusi yang tinggi terhadap ekonomi global.

Dilansir dari keterangan resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sabtu (6/8/2022), tercatat peningkatan dari 4,2 triliun dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 62,77 kuadriliun) pada tahun 2017 menjadi 4,5 triliun dolar Amerika Serikat (sekitar Rp 67,25 kuadriliun) pada tahun 2019.

Adapun wellness tourism diprediksi akan meningkat pada tahun 2022 dengan rata-rata pertumbuhan 7,5 persen per tahun, atau kira-kira 18 persen dari total pariwisata global.

Baca juga: Gunungkidul Kembangkan Wisata Kebugaran, Tingkatkan Kesehatan Turis

"Momentum ini akan terus berlanjut dan masyarakat global semakin sadar tentang pentingnya kesehatan mereka dan pariwisata kesehatan akan bernilai satu triliun dollar Amerika Serikat dalam waktu tidak terlalu lama," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Oleh sebab itu, tambahnya, pariwisata jenis ini harus terus dikembangkan dengan pengelolaan yang profesional, lalu dipromosikan ke wisatawan nusantara dan mancanegara. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri International Wellness Tourism Conference and Festival (IWTCF) 2022 di hotel Alila Solo, Kota Solo, Jawa Tengah, pada JUmat (5/8/2022).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat menghadiri International Wellness Tourism Conference and Festival (IWTCF) 2022 di hotel Alila Solo, Kota Solo, Jawa Tengah, pada JUmat (5/8/2022).

Sebagai informasi, Kemenparekraf mengadakan International Wellness Conference and Festival 2022 atau IWTCF 2022, pada 5-7 Agustus 2022 di hotel Alila Solo di Kota Solo, Jawa Tengah.

Acara ini juga menjadi side events dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Rizky Handayani, mengatakan bahwa IWTCF 2022 merupakan acara wellness tourism pertama yang menggabungkan tiga konsep, yakni konferensi, workshop (lokakarya), dan exhibition (pameran).

"Dengan terobosan baru ini, saya harap nantinya wisata kebugaran Indonesia dapat menjadi top of mind (prioritas) bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” kata Rizki.

Baca juga: 3 Tempat Wisata Kebugaran di Korea Selatan

Terdapat 24 industri UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) serta lebih dari 30 industri non-UMKM, yang bergabung di acara berskala internasional ini.

Mereka menghadirkan produk-produk wellness dari beberapa kategori wellness economy, di antaranya Healthy Eating, Nutrition, and Weight Loss; Physical Activities; Wellness Tourism; Traditional & Complementary Medicine; Public Health, Prevention, and Personalized Medicine; Wellness Real Estate; dan Mental Health.  

Baca juga: Wisata Kebugaran Berbasis Rempah, Apa Itu?

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap, IWTCF 2022 bisa meningkatkan kesadaran tentang layanan wisata sejenis yang dimiliki Indonesia. 

“Saya berharap acara ini tidak hanya sebagai bagian dari G20 saja tapi dapat dilaksanakan dan ditingkatkan kembali di tahun-tahun selanjutnya. Dengan begitu 1,1 juta lapangan kerja baru yang berkualitas di tahun 2022, salah satunya ditopang wellness tourism ini bisa kita hadirkan dan targetnya di tahun 2024 adalah 4,4 juta lapangan kerja baru,” ujar Sandiaga.

Baca juga: Wisata Kebugaran dan Wisata Kesehatan, Apa Bedanya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com