Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Pesawat Melonjak, Jumlah Penumpang Kapal Pelni Naik

Kompas.com - 11/08/2022, 21:01 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kenaikan harga tiket pesawat menjadi salah satu faktor penumpang kapal laut meningkat.

Manager Komunikasi PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Ditto Pappilanda menyampaikan, peningkatan penumpang kapal karena naiknya harga tiket pesawat tidak hanya kali ini terjadi.

“Saat 2019 harga tiket pesawat mengalami kenaikan, jumlah pelanggan kapal Pelni juga menunjukkan kenaikan signifikan dibanding tahun sebelumnya,” kata dia kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Indonesia Akan Launching Wisata Kapal Pesiar, Juli 2022

Dikutip dari Antara (10/8/2022), PT Pelni (Persero) hingga paruh pertama 2022 telah mengangkut 1,91 juta penumpang atau naik 155 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Lima wilayah dengan jumlah penumpang tertinggi meliputi Makassar, Bau-Bau, Surabaya, Ambon, dan Balikpapan.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

"Jumlah penumpang kapal Pelni terus mengalami pertumbuhan seiring dengan peningkatan layanan, terutama karena penambahan channel penjualan tiket yang makin luas," kata Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni Yahya Kuncoro.

Fasilitas kapal Pelni yang makin baik

Senada, Ditto menyampaikan bahwa antusiasme penumpang Pelni semakin tinggi sebab adanya beragam experience, seperti fasilitas yang ditawarkan.

“Fasilitas di atas kapal yang lengkap, seperti minimarket, mushala, klinik kesehatan, dan kafetaria membuat perjalanan dengan kapal laut menjadi lebih berkesan dan ramah bagi keluarga,” tutur dia.

Baca juga: Kapal yang Keluar-Masuk TN Komodo Harus Kantongi Izin Balai

Adapun menurut Yahya, penumpang kapal Pelni didominasi oleh wilayah tengah sebesar 48 persen, wilayah timur 27 persen, dan wilayah barat 25 persen.

Untuk kapal perintis, kenaikan jumlah penumpang adalah sebesar 36 persen atau total 364.207 penumpang.

Tingginya penumpang kapal karena pelonggaran aturan

Lebih lanjut, Ditto menjelaskan bahwa kenaikan traffic perjalanan penumpang kapal Pelni sebenarnya tidak dapat dipastikan disebabkan oleh satu faktor saja.

Menurutnya, kenaikan penumpang juga disebabkan karena aturan perjalanan dalam negeri selama masa pandemi Covid-19 yang sudah lebih longgar.

Baca juga: Pemkab Lombok Barat Akan Luncurkan Kapal Cepat Lombok-Bali PP

“Apalagi sebagian besar penumpang Pelni telah mendapatkan vaksin ketiga atau booster, sehingga tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi syarat perjalanan dari pemerintah,” ujar Ditto.

Armada Kapal Pelni yang disediakan untuk pelayanan Mudik Masyarakat Indonesia TimurAdlu Raharusun /Humas Pelni Armada Kapal Pelni yang disediakan untuk pelayanan Mudik Masyarakat Indonesia Timur

Kendati demikian, ia menyebutkan bahwa junlah penumpang saat ini sebenarnya masih jauh lebih sedikit dari saat sebelum Covid-19 melanda, khususnya di tahun 2019.

Namun, ia dan pihaknya tetap bersyukur sebab pemerintah telah membuka aturan perjalanan orang dalam negeri, sehingga aktivitas masyarakat mulai berangsur normal.

Baca juga: Kapal Pesiar dari Singapura Kembali Berlayar ke Kepulauan Riau

Ia juga mengimbau masyarakat yang ingin bepergian untuk bisa memanfaatkan saluran resmi melalui laman web dan aplikasi Pelni, loket dan mitra resmi penjualan tiket, serta kontak resmi Pelni saat akan melakukan pemesanan tiket kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com