Tak hanya untuk pariwisata di Indonesia, Chusmeru menilai masalah sejenis juga berpotensi merusak pasar wisata tanah air di mata dunia.
Sebab, Bali yang merupakan lokasi penyelenggaraan kompetisi tersebut merupakan barometer pariwisata Indonesia di kancah internasional.
"Sangat disayangkan jika event internasional itu dinodai oleh kasus semacam itu," kata Chusmeru.
Baca juga: Jam Buka Stadion Manahan Solo untuk Aktivitas Olahraga
Apalagi, lanjut dia, yang tertimpa kasus tersebut merupakan Warga Negara Asing (WNA). Dikhawatirkan, kepercayaan atlet-atlet internasional terhadap ajang olahraga yang diselenggarakan Indonesia ikut menurun.
"Apalagi, pelari tersebut sudah mengunggah kasus itu di media sosialnya. Tentu akan segera menyebar ke berbagai penjuru dunia," tambahnya.
Baca juga: 6 Destinasi Wisata Disiapkan untuk Sport Tourism, Ada F1 di Danau Toba
Oleh sebab itu, ia mengatakan pemerintah, khususnya Kemenparekraf, bisa segera menyelesaikan persoalan tersebut untuk menjaga citra pariwisata Indonesia, terutama dalam hal sport tourism yang kini sedang digalakkan.
"Pemerintah, dalam hal ini Kemenparekraf harus segera mengambil alih kasus ini agar citra buruk pariwisata lewat ajang sport tourism bisa segera dipulihkan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram