Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Obyek Wisata Favorit Turis Asing di Gorontalo, Bisa Lihat Hiu Paus

Kompas.com - 23/09/2022, 06:33 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Gorontalo yang terletak di kawasan biogeografi Wallacea memiliki beragam tempat wisata, mulai dari alam hingga cagar budaya bersejarah.

“Informasi obyek wisata ini belum banyak namun saat wisatawan mancanegara (wisman) datang dan menikmatinya, mereka sangat menyukai keunikan Gorontalo,” kata pemandu wisata dan penyedia penginapan untuk wisman di Gorontalo, Mukmin Badu, Kamis (22/9/2022).

Baca juga: 25 Wisata Gorontalo, Wisata Sejarah hingga Bertemu Hiu Paus

Ia melanjutkan bahwa Gorontalo berlokasi cukup strategis di antara Manado, Sulawesi Utara, dan Togean, Sulawesi Tengah. Sehingga wisman yang bepergian dari Manado ke Togean dan sebaliknya bisa singgah di Gorontalo selama beberapa waktu.

“Setidaknya ada lima obyek wisata yang selalu menjadi kunjungan wisatawan asing, belum lagi wisatawan nusantara dan lokal,” ujar salah satu pelopor ekowisata di Gorontalo ini.

Baca juga: Desa Lonuo Gorontalo, Punya Tempat Wisata bak Negeri di Atas Awan

Kelima tempat wisata tersebut juga dibenarkan oleh salah satu koleganya, Fajar.

“Wisatawan asing menyukai kekhasan daerah ini yang bersifat alami, seperti kunjungan ke nesting ground burung maleo atau ke hiu paus,” ujar Fajar.

5 wisata Gorontalo yang digemari wisatawan mancanegara

1. Wisata Hiu Paus

Dua anak nelayan bercanda dengan seekor hiu paus di belakang rumah mereka, Wisata hiu paus ini menjadi favorit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Gorontalo.KOMPAS.COM/ROSYID AZHAR Dua anak nelayan bercanda dengan seekor hiu paus di belakang rumah mereka, Wisata hiu paus ini menjadi favorit wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Gorontalo.

Obyek wisata ini berjarak sekitar 11,5 km dari Kota Gorontalo, serta dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua hingga roda empat.

Jalan yang mengular di perbukitan tepi pantai ini sangat mulus, sehingga waktu tempuhnya sekitar 22 menit.

Sepanjang jalan, wisatawan dapat menikmati birunya perairan Teluk Tomini di sisi kanan, serta perbukitan kapur putih dengan semak-semak di sisi kiri.

Baca juga: Mengapa Kita Dilarang Menyentuh Hiu Paus?

Bukit-bukit ini, jika dilihat dengan teliti, tersusun dari batu karang, bahkan fosil hewan laut juga dapat terlihat jelas. Ini membuktikan wilayah daratan Gorontalo terjadi dari pengangkatan dasar samudra.

Sesampainya di Desa Botubarani, wisatawan bisa menemukan pantai karang yang menjadi lokasi favorit hiu paus atau whale shark (Rhincodon typus).

Wisatawan cukup nyemplung dengan peralatan snorkeling atau menyelam agar bisa berdekatan dengan ikan raksasa ini.

Wisata Bahari Hiu Pausinstagram.com/like_gorontalo Wisata Bahari Hiu Paus

Bagi wisatawan yang tidak bisa menyelam atau snorkeling, kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Botubarani sudah menyediakan perahu tradisional dari kayu. Dari atas perahu ini, wisatawan dapat melihat hiu paus. 

“Ada standar prosedur dalam menikmati hiu paus ini, tidak boleh berdekatan dalam jarak tertentu apalagi menyentuh ikan ini,” ujar Mukmin.

Bila wisatawan beruntung, mereka bisa menyaksikan peristiwa langka ketika ikan-ikan tersebut berkerumun. 

Baca juga: Menyaksikan Kemunculan Hiu Paus di Perairan Gorontalo

Kemunculan hiu paus di Gorontalo terjadi pada bulan-bulan tertentu. Biasanya tidak hanya satu-dua ekor, namun bisa mencapai hingga lebih dari lima ekor.  

Adapun para nelayan Botubarani mendapatkan keuntungan dari penyewaan perahu secara bergantian kepada wisatawan. Banyaknya perahu yang beroperasi pun dibatasi agar tidak mengganggu satwa ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com