Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Delegasi TWG G20 Nikmati Seni Budaya Bali di Atas Kapal Phinisi..

Kompas.com - 26/09/2022, 06:05 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah delegasi pertemuan The 2nd Tourism Working Group (TWG) menikmati pertunjukan seni budaya Bali di atas kapal phinisi Sea Safari Cruise yang berlayar di Pelabuhan Benoa, Bali.

Untuk diketahui, TWG meripakan salah satu kelompok kerja dari Presidensi G20 Indonesia.

Pertunjukan seni di atas kapal phinisi itu adalah bagian dari welcoming sunset dinner alias makan malam selamat datang, yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai pelaksana The 2nd Tourism Working Group.

Baca juga: Indonesia Pimpin TWG G20 2022, Akan Fokus 5 Isu Pariwisata

Para delegasi berangkat dari Pelabuhan Tanjung Benoa dan berlayar di sekitar perairan Laut Benoa, Jumat (23/09/2022), selama kurang lebih satu jam.

Selama berlayar, para delegasi disuguhi ragam seni budaya Bali salah satunya Tari Sekar Jagat, yang menggambarkan suatu kedamaian di alam semesta sekaligus representasi kegembiraan dalam menyambut para tamu yang hadir.

Suguhan acara itu diharapkan meninggalkan kesan baik di hati para peserta, sehingga menjadi sarana promosi pariwisata dan ekonomi kreatif yang efektif.

"Mereka nantinya dapat bercerita lebih jauh tentang betapa indah dan menariknya alam dan budaya Bali," kata Plt. Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Frans Teguh dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Batik Lasem Disiapkan Jadi Suvenir TWG G20

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno pun berharap, para delegasi dapat menikmati keindahan alam dan budaya yang ada di Bali, meski dalam kesempatan yang terbilang cukup singkat.

Tari Sekar Jagat yang ditampilkan dalam welcoming dinner peserta The 2nd TWG G20, (23/09/2022).DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Tari Sekar Jagat yang ditampilkan dalam welcoming dinner peserta The 2nd TWG G20, (23/09/2022).

"Saya berharap, selain menjadi delegasi dalam pertemuan G20, juga dapat meluangkan waktu untuk menjadi turis di Bali, dan menikmati semua keajaiban yang ditawarkan Bali," ujar Sandiaga.

Sedangkan terkait TWG, Menparekraf meminta para delegasi agar menuntaskan last mile dari pertemuan Tourism Working Group pada KTT G20 dan mencapai kesepakatan tentang beberapa isu yang tersisa, sehingga dapat memfinalisasikan Bali Guideline.

Baca juga: Kunjungan Turis Asing ke Bali Naik 45 Persen Jelang G20

Adapun pada kesempatan tersebut, para delegasi tak sekadar menikmati waktu singkat menjadi turis Bali, tetapi juga telah mendiskusikan sejumlah hal dalam upaya mendorong pemulihan pariwisata serta membuat pariwisata lebih inklusif dan tangguh.

Para delegasi TWG II G20 menikmati suguhan seni budaya Bali sambil berlayar di Atas Kapal Phinisi Bali, (23/9/2022).DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Para delegasi TWG II G20 menikmati suguhan seni budaya Bali sambil berlayar di Atas Kapal Phinisi Bali, (23/9/2022).

Bali Guideline

Adapun Bali Guideline menjadi salah satu outcome document dari pelaksanaan TWG.

G20 Bali Guideline nantinya akan disepakati oleh para menteri pada Tourism Ministerial Meeting (TMM) yang menjadi rangkaian akhir dari pelaksanaan TWG. TMM dijadwalkan berlangsung di Nusa Dua, Bali pada 26 September 2022 dan akan dihadiri kurang lebih 127 delegasi.

Baca juga: 15 Tempat Wisata Bali, Cocok untuk Libur Panjang 

Pada TWG ini terdapat lima fokus utama yang menjadi "line of action". Pertama, mencakup isu human capital berkenaan dengan pekerjaan, skill, entrepreneurship, dan edukasi.

Kedua yakni inovasi, digitalisasi, dan ekonomi kreatif. Fokus pembahasannya adalah penguatan digitalisasi pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Adapun line of action ketiga yaitu women and youth empowerment, berfokus pada kesetaraan gender yang lebih baik dalam hal kompensasi dan representasi perempuan dalam peran kepemimpinan, serta menekankan pentingnya program pelatihan untuk mendukung pengusaha muda di bidang pariwisata.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Line of action keempat adalah climate action, biodiversity conservations, and circular economy, untuk membuat pariwisata global yang berkelanjutan.

Baca juga: 25 Wisata Bali yang Populer dan Unik, Pas buat Libur Panjang

Kemudian line of action terakhir yaitu kerangka kebijakan, tata kelola, dan investasi, untuk menekankan pentingnya kolaborasi guna memastikan investasi dalam pariwisata adalah investasi inklusif yang bermanfaat bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com