Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Banda Neira, Pulau Cantik Tempat Pengasingan Bung Hatta

Kompas.com - 13/10/2022, 18:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

2. Pulau penghasil pala

Banda Neira dahulu pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia, karena Kepulauan Banda adalah satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi hingga pertengahan abad ke-19, seperti dikutip bpkp.go.id.

Pada zaman dulu, segenggam buah pala harganya setara dengan segenggam emas. Hal ini disebabkan pala diyakini hanya bisa tumbuh di daerah itu, yang memiliki tanah subur dan tidak banyak terkena hujan.

Pala menjadi daya tarik bagi bangsa Eropa seperti di antaranya Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda. 

Baca juga: Panduan Wisata ke Desa Wisata Ngilngof di Kei Kecil, Maluku Tenggara

3. Tempat pengasingan Bung Hatta

Rumah pengasingan Bung Hatta di Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Tempat ini menjadi salah satu obyek wisata sejarah yang paling sering didatangi wisatawan atau peneliti sejarah, dalam maupun luar negeri. Selain itu, tempat ini juga menjadi laboratorium untuk program studi sejarah dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hatta Sjahrir. KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN Rumah pengasingan Bung Hatta di Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Tempat ini menjadi salah satu obyek wisata sejarah yang paling sering didatangi wisatawan atau peneliti sejarah, dalam maupun luar negeri. Selain itu, tempat ini juga menjadi laboratorium untuk program studi sejarah dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Hatta Sjahrir.

Belanda pernah mengirim Bung Hatta ke pengasingan di Banda Neira pada 11 Februari 1936. Oleh sebab itu, pengunjung bisa melihat rumah peninggalan Bung Hatta saat diasingkan. 

Tak hanya Bung Hatta, Sutan Syahrir, dan Dr. Cipto Mangunkusumo juga pernah diasingkan di Banda Neira.

Alasan pihak kolonial Belanda sengaja mengasingkan mereka di tempat ini bertujuan agar sikap mereka melunak pada pemerintah, meski nyatanya usaha itu gagal, dikutip dari TribunTravel. 

Adapun sebelum dibawa ke Banda Neira, Bung Hatta diasingkan oleh pihak kolonial Belanda di Boven Digoel, Papua, pada tahun 1935 selama setahun.

Baca juga: Pantai Ngurbloat Maluku Tenggara, Pantai dengan Pasir Terhalus di Asia Tenggara

4. Destinasi wisata laut dan sejarah yang populer

Benteng Belgica di Banda Neira, Maluku.KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Benteng Belgica di Banda Neira, Maluku.

Tempat dengan kekayaan dan keindahan bawah ini merupakan wisata snorkeling yang populer bagi pengunjung lokal maupun mancanegara.

Selain itu, dengan kejernihan air laut yang dapat memantulkan sinar matahari, Banda Neira menjadi tujuan wisata yang tepat untuk melihat sunset.

Baca juga: Tari Cakalele, Kesenian Khas Maluku yang Hadir di Desa Wisata Arborek Raja Ampat

Tidak hanya wisata alam, pengunjung juga bisa melihat adanya benteng-benteng pertahanan bangsa Eropa di Banda Neira.

Salah satunya adalah benteng Belgica. Benteng ini dibangun oleh Portugis, sebelum akhirnya digunakan oleh bangsa Belanda yaitu VOC untuk mengawasi kapal-kapal yang keluar masuk Banda. 

Benteng-benteng lainnya yang kemudian digunakan sebagai tembok pertananan Belanda adalah Benteng Nassau, Benteng Revengie, Benteng Hollandia, dan Benteng Concordia, dikutip dari Bobo.grid.id

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com