KOMPAS.com - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali siap menyambut kedatangan delegasi G20.
Dikutip dari liputan Kompas TV, jelang puncak G20 pada 15 dan 16 November 2022, Desa Penglipuran dijaga ketat oleh personel gabungan dan pecalang desa setempat.
Baca juga: KTT G20, Penerbangan Reguler di Bandara Ngurah Rai Dipastikan Normal
Selain Desa Penglipuran, sejumlah tempat yang akan dkedatangan delegasi G20 juga dijaga ketat.
"Di obyek-obyek wisata, seperti destinasi obyek wisata Penglipuran dan Kintamani kami siapkan personel kurang lebih 170 personel dalam rangka pengamanan kegiatan field trip daripada delegasi G20 yang akan datang ke wilayah kami," ucap Kabag Ops Polres Bangli, Kompol I Ketut Maret, Minggu (13/11/2022), seperti dikutip dari Kompas TV.
Berikut sejumlah fakta tentang Desa Penglipuran, desa yang pernah dinobatkan sebagai desa terbersih di dunia yang akan didatangi oleh para delegasi G20.
Baca juga: Pura Sakenan, Tempat Ibadah yang Dikunjungi Delegasi G20 di Bali
Dikutip dari Kompas.com (22/10/2021), Desa Penglipuran adalah desa terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.
Jika berkunjung, kamu tak akan menemukan sampah berserakan, bising kemacetan, dan polusi udara di desa ini.
Baca juga: Mengintip Pesona Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih Ketiga di Dunia
Dikutip dari situs Indonesia Travel yang dikelola Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, beberapa penghargaan yang pernah disabet oleh Desa Penglipuran antara lain Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) pada 2017 dan masuk dalam daftar Sustainable Destinations Top 100 versi Green Destinations Foundation.
Penglipuran adalah desa adat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai luhur nenek moyang. Nilai-nilai tersebut turut dituangkan ke tata ruang desa, yakni mengusung konsep Tri Mandala.
Menurut konsep Tri Mandala, tata ruang desa dibagi menjadi tiga wilayah, yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala, yang diurutkan dari wilayah paling utara hingga selatan.
Di wilayah utara ada Utama Mandala yang merupakan tempat suci atau tempat para dewa. Tepat beribadah didirikan di wilayah ini.
Baca juga: Desa Penglipuran Bali Kini Terapkan E-ticket untuk Pengunjung
Sementara daerah tengah adalah Madya Mandala, yang merupakan letak pemukiman penduduk.
Sedangkan wilayah paling selatan disebut Nista Mandala. Wilayah ini berisikan pemakaman penduduk.
Ritual keagamaan masih dijalankan secara rutin di Desa Penglipuran karena dianggap sebagai ajaran warisan leluhur, sama seperti desa-desa adat lain di Pulau Dewata.
Salah satu ritual besarnya adalah Ngusaba. Ritual ini biasa dilaksanakan sebagai penyambutan Hari Raya Nyepi.
Baca juga: Sekjen UNWTO Terkesima Melihat Desa Wisata Penglipuran di Bali
Selain itu, setiap 15 hari sekali, masyarakat akan datang ke Pura Penataran untuk sembahyang.
Desa Penglipuran juga memiliki kuliner khas yang unik, loloh cemcem dan tipat cantok.
Loloh cemcem adalah minuman yang dibuat secara tradisional, terbuat dari daun cemcem atau daun kloncing dan berkhasiat untuk melancarkan pencernaan.
Baca juga: 2.500 Penjor Akan Menyambut Delegasi KTT G20 di Bali, Ini Maknanya
Sementara tipat cantok adalah makanan berat yang terdiri dari ketupat dan sayuran rebus kemudian disajikan bersama bumbu kacang.
View this post on Instagram
Desa Penglipuran menerima kehadiran para wisatawan, termasuk yang ingin menginap di rumah-rumah mereka.
Jika ingin mempelajari budaya di Desa Penglipuran, bermalam di sana tentu memungkinkanmu untuk mengeksplorasi lebih dalam.
Baca juga: Lotus Pond di GWK Bali, Lokasi Jamuan Makan Malam KTT G20
Di Desa Penglipuran, terdapat hutan bambu seluas 45 hektar atau mencapai sekitar 40 persen dari total luas desa.
Hutan tersebut dilestarikan sebagai bentuk warisan dari para leluhur serta untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Masyarakat Penglipuran juga meyakini bahwa hutan bambu tersebut adalah bagian dari awal sejarah keberadaan mereka.
Baca juga: Mengenal Pinandita, Pemuka Agama Hindu yang Doakan Kesuksesan KTT G20
Secara fungsi, hutan bambu di Desa Penglipuran juga merupakan kawasan resapan air. Itulah mengapa, hutan bambu ini juga disebut sebagai hutan pelindung desa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.