YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Pulau Jumino di pantai Kukup, Tanjungsari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sudah kembali dibuka untuk umum.
"Sudah dibuka kembali setelah reka ulang tadi," kata Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Marjono kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (21/11/2022).
Ia melanjutkan bahwa pulau Jumino sering dikunjungi wisatawan Pantai Kukup karena lokasi cocok untuk foto.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Dekat Pantai Kukup, Bisa untuk Lihat Sunset
"Banyak yang berkunjung di sana. Pas ditutup praktis tidak bisa masuk karena ditutup garis polisi," kata Marjono.
Marjono berpesan kepada pengunjung yang nantinya kembali berkunjung ke pantai Kukup untuk mematuhi imbauan petugas yang ada di lapangan.
Adapun pulau di Pantai Kukup, Gunungkidul tutup sementara karena adanya kasusu pembunuhan.
Tutupnya pulau itu dikarenakan adanya rekonstruksi tindakan kriminal. Rekonstruksi dilakukan dua orang tersangka, yakni ERW (24) dan AA (37) warga Sukoharjo, Jawa Tengah. Adegan dilakukan berjumlah 10 adegan yang diperagakan kedua pelaku
Baca juga: Pantai Kukup di Gunungkidul, Satu dari Banyak Pilihan Pantai di Pesisir Selatan
Penutupan dilakukan sampai dilakukan rekonstruksi kasus dan dibuka lagi usai rekonstruksi selesai.
Dari pengamatan Kompas.com di lokasi, pentutupan dilakukan menggunakan garis polisi. Selain itu, juga dipasang bambu penutup.
Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono mengatakan bahwa kawasan gardu pandang tersebut banyak dikunjungi wisatawan.
"Dulu tidak ada jembatannya itu. Karena jadi wisata, dibuat jembatan semi permanen oleh masyarakat. Setelah itu dari pemkab, dibangun permanen begitu pula dengan gardu pandangnya itu," kata Marjono.
"Tahun pembangunannya sudah lupa," kata dia.
Tidak hanya wisatawan yang berkunjung, gardu pandang tersebut juga banyak digunakan untuk terapi anak penderita asma.
"Kalau yang menderita penyakit asma itu kebanyakan pagi-pagi sekali saat subuh diajak ke pulau Jumino. Karena di sana udaranya masih segar kemudian ada uap air laut yang kadar garamnya sangat tinggi," kata Marjono.
Marjono mengatakan, penamaan gardu pandang puncak Jumino, ada cerita rakyatnya.
"Sesuai informasi simbah-simbah kita, pulau itu ada makna tersendiri. Dulu ada seorang putra bayan atau Dukuh itu setiap hari menangis dari pagi sampai malam," kata dia.
Lihat postingan ini di Instagram
Kemudian bayan itu mengajak anaknya ke Pantai Kukup, dan anak itu akhirnya berhenti menangis.
"Anak itu bernama Jumino. Karena itu, pulau tersebut bernama pulau Jumino. Itu cerita dari simbah," kata Marjono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.