Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Hawaii Beramai-ramai Tonton Letusan Mauna Loa yang Langka

Kompas.com - 02/12/2022, 10:58 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber AP News

KOMPAS.com - Pemandangan lava pijar yang menyembur dari gunung berapi Mauna Loa di Hawaii menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan pengunjung.

Mereka berbondong-bondong datang untuk menyaksikan sekaligus mengabadikan gambar di depan pemandangan yang terakhir terjadi pada 38 silam itu.

Baca juga: Hawaii, Salah Satu Tempat Terbaik untuk Melihat Pelangi

Untuk diketahui, dikutip dari AP News, Mauna Loa terakhir meletus pada 1984. Letusan saat ini adalah yang ke-34 yang tercatat, dimulai pada 1843.

Sementara gunung yang bertetangga dengan Mauna Loa, Kilauea, berukuran lebih kecil dan meletus pada September 2021.

Banyaknya wisatawan yang datang untuk menyaksikan letusan gunung berapi terbesar di dunia ini menyebabkan hotel-hotel di sekitarnya penuh dipesan.

Baca juga: 7 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, Seven Summit yang Wajib Didaki

Padahal, pada periode-periode antara Thanksgiving dan Natal biasanya bisnis perjalanan di Hawaii relatif sepi.

"Saat ini sedang booming," kata staf resepsionis di Castle Hilo Hawaiian Hotel, Marian Somalinog, seperti dikutip AP. "(Kamar) kami habis dipesan hingga setelah Natal."

Mobil-mobil pengunjung memadati area parkir untuk menyaksikan letusan Mauna Loa Hawaii, Rabu (30/11/2022).AP PHOTO/GREGORY BULL Mobil-mobil pengunjung memadati area parkir untuk menyaksikan letusan Mauna Loa Hawaii, Rabu (30/11/2022).

Mobil-mobil para pengunjung juga memadati jalanan dan menyebabkan kemacetan di Route 200 atau populer sebagai Saddle Road. Titik itu merupakan penghubung sisi timur Pulau Hawaii dan Kailua-Kona di sisi barat.

Kata Somanilog, para wisatawan berebut ingin menyaksikan sungai-sungai batu cair berwarna jingga cerah menyembur dari Mauna Loa.

Baca juga: 10 Gunung Tertinggi di Indonesia, Ada yang Berselimut Salju Abadi 

Cahaya dari letusannya bahkan dapat dilihat dari kejauhan, seperti dari hotel-hotel.

Pengunjung berpose di depan letusan Mauna Loa Hawaii, Rabu (30/11/2022).AP PHOTO/GREGORY BULL Pengunjung berpose di depan letusan Mauna Loa Hawaii, Rabu (30/11/2022).

Meski aliran vulkanik dapat menimbulkan potensi ancaman di masa depan terhadap arteri utama tersebut, namun saat ini masih terjadi di jarak beberapa kilometer dan dinilai masih tidak berbahaya bagi komunitas manapun.

Baca juga: Pendaki Indonesia Capai Puncak Gunung Tertinggi di Amerika Utara

Artinya, pengunjung masih bisa menikmati pemamdangan tersebut. Kendati demikian, Somanilog tetap ogah ikut berdesakan di tengah keramaian itu.

"Lalu lintasnya gila. Itu tidak layak," tuturnya.

Jumlah pengunjung Taman Nasional Gunung Api Hawaii rupanya belum meningkat sejak letusan Mauna Loa terjadi Minggu malam. Namun, kenaikan diperkirakan terjadi akhir pekan depan sejalan dengan pola musiman normal.

Saddle Road, yang letaknya ada di luar taman, diperkirkaan tidak akan lama menjadi lokasi tontonan utama. Sebab, lava merah panas perlahan akan tiba di sana.

Baca juga: Pendaki Indonesia Kibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Tertinggi Eropa

Ilmuwan yang bertanggung jawab di Hawaiian Volcano Observatory, Ken Hon mengatakan, arusnya melambat dan pada Kamiw kemarin berada di 5,3 kilometer selatan jalan raya.

Pada tingkat itu, ia memperkirakan setidaknya akan bertahan selama seminggu sebelum lahar panas tiba di sana.

"Kami tidak benar-benar tahu ke arah mana aliran lahar akan mengalir pada akhirnya," ucap Hon.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Penyumbatan jalan akan menimbulkan masalah, terutama bagi mereka yang menggunakannya untuk mobilitas harian dari Hilo dan bagian lain di sisi timur pulau Hawaii.

Baca juga: Terpikat Pesona Gunung Ciremai, Gunung Tertinggi di Jawa Barat

Jika itu terjadi, pengguna jalan terpaksa harus mengambil rute pantai ke dan dari Kailua-Kona, menyebabkan waktu tempuh perjalanan bertambah setidaknya satu jam waktu berkendara untuk sekali jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com