Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Museum Kereta Ambarawa, Ada Koleksi Zaman Belanda

Kompas.com - 05/01/2023, 13:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Saat berkunjung ke Kabupaten Semarang, Jawa tengah, pencinta kereta api bisa berwisata ke Museum Kereta Api Ambarawa.

Tempat yang disebut juga sebagai Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) ini tak hanya menampilkan koleksi perkeretaapian dari zaman Belanda, yang masih menggunakan batu bara.

Pengunjung juga bisa menikmati wisata sejarah melalui fasilitas kereta api wisata dengan rute Ambarawa-Tuntang PP.

Baca juga:

Sebagai informasi, dulunya tempat ini merupakan stasiun kereta api yang sudah dialihfungsikan menjadi museum perkeretaapian pertama di Indonesia.

Museum KA Ambarawa termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang dan dikelola oleh KAI Wisata bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

Fakta Stasiun Kereta Ambarawa

Selain informasi di atas, berikut fakta-fakta Stasiun KA Ambarawa yang perlu kamu ketahui. 

1. Sejarah Stasiun Ambarawa

Museum Kereta Api Indonesia (Indonesian Railway Museum) awalnya adalah sebuah stasiun yang bernama Stasiun Willem I, dikutip dari laman PT KAI, Kamis (5/1/2023). 

Stasiun Ambarawa sekitar tahun 1905.Dok. PT KAI Stasiun Ambarawa sekitar tahun 1905.

Stasiun ini dibangun oleh Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) yang diresmikan pada 21 Mei 1873, bersamaan dengan pembukaan lintas Kedungjati-Ambarawa. 

Pembangunan tersebut merupakan syarat yang harus dipenuhi NISM guna mendapatkan izin konsensi pembangunan jalur kereta api pertama Semarang-Vorstenlanden (Solo-Yogyakarta).

NISM diwajibkan membangun jalur kereta api cabang lintas Kedungjati-Ambrawa sepanjang 37 kilometer (km) guna keperluan militer.

Baca juga: Mudik Lewat Ambarawa? Coba Jajal Kereta Kayu Tua Bermesin Diesel

Sebagai tempat pemberhentian akhir, dibangunlah Stasiun Willem I (Stasiun Ambarawa). Kuat dugaan bahwa penamaan Willem I mengacu kepada Benteng Willem I yang berada tidak jauh dari stasiun.

Pada 1 Februari 1905, dilanjutkan pembangunan jalur kereta api ke Secang-Magelang yang memiliki jalur kereta khusus, rel bergerigi. Dua tahun berselang, bangunan Stasiun Ambarawa direnovasi dengan mengganti material yang awalnya kayu dan bambu menjadi batu bata.

2. Diubah menjadi museum kereta api

Pada awal pengoperasiannya, Stasiun Willem I digunakan sebagai sarana pengangkutan komoditas ekspor dan transportasi militer di sekitar Jawa Tengah.

Kereta api wisata Locomotive Diesel Vintage di Museum Ambarawa dengan rute Ambarawa-Tuntang (pp). TRIBUNMURIA.COM/REZA GUSTAV Kereta api wisata Locomotive Diesel Vintage di Museum Ambarawa dengan rute Ambarawa-Tuntang (pp).

Setelah dinonaktifkan tahun 1976, Stasiun Ambarawa dicanangkan sebagai Museum Kereta Api oleh Gubernur Jawa Tengah pada saat itu, Supardjo Rustam.

Rencana ini bertujuan menyelamatkan peninggalan lokomotif uap, serta sebagai salah satu daya tarik wisata di Jawa Tengah.

Baca juga: Benteng Pendem Ambarawa, Saksi Hidup dari Era Kolonial Belanda

Adapun Stasiun Ambarawa dipilih karena Ambarawa memiliki latar belakang historis yang kuat dalam perjuangan kemerdekaan, yakni Pertempuran Ambarawa. Selain itu, Stasiun Ambarawa masih menyimpan teknologi kuno yang masih bisa dioperasikan. 

3. Fasilitas dan koleksi Museum Ambarawa

Kini, Museum Ambarawa atau Indonesian Railway Museum (IRM) menampilkan koleksi perekeretaapian dari masa Hindia Belanda hingga pra kemerdekaan RI yang meliputi sarana, prasarana, dan perlengkapan administrasi.

Museum AmbarawaPT KAI Museum Ambarawa

Beberapa koleksi sarana perkeretaapian heritage yang bisa ditemukan di antaranya 26 lokomotif uap, empat lokomotif diesel, lima kereta, dan enam gerbong dari berbagai daerah.

Baca juga: PPKM Dicabut, Syarat Naik Kereta Api Tetap Sama

Dikutip dari laman resmi PT KAI, museum ini juga menyediakan fasilitas seperti toilet, mushola, kursi roda, audio visual, dan kereta pustaka. 

Selain menjadi tempat wisata sejarah, Museum Ambarawa dapat disewa untuk kegiatan pameran, ruang pertemuan, pemotretan, shooting, pesta pernikahan, festival, bazar, pentas seni, hingga workshop.

4. Kereta wisata Ambarawa

Tidak hanya museum, para pengunjung juga dapat menikmati perjalanan wisata dengan menaiki Kereta Api Wisata relasi Ambarawa-Tuntang (pp) dengan lokomotif penarik jenis lokomotif uap maupun kereta diesel antik.

Kereta wisata uap Museum AmbarawaDok. PT KAI Kereta wisata uap Museum Ambarawa

Adapun kereta diesel dari Museum KA Ambarawa hanya berangkat pada Sabtu, Minggu, dan tanggal merah. Durasi perjalanan kereta adalah sekitar satu jam.

Jika ingin naik kereta wisata Ambarawa, tiket bisa langsung dibeli di Museum Kereta Api Ambarawa mulai pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Jadwal dan Harga Tiket Kereta Wisata di Museum KA Ambarawa per Januari 2023

Harga tiket kereta wisatanya adalah Rp 100.000 per orang. Untuk anak usia 3 tahun ke atas sudah wajib membeli tiket.

Informasi lebih lengkap mengenai jadwal keberangkatan kereta wisata Ambarawa selama bulan Januari 2023 bisa dilihat di sini

5. Lokasi, jam operasional, dan harga tiket Museum Ambarawa

Museum Ambarawa berlokasi di Jalan Stasiun Nomor 1, Panjang Kidul, Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50614

Museum Kereta Api Ambarawa.WIKIMEDIA COMMONS/CRISCO 1492 Museum Kereta Api Ambarawa.

Jam operasionalnya adalah setiap hari pukul 08.00-16.00 WIB, seperti dikutip dari laman resmi PT KAI. 

Adapun harga tiket masuk Museum Ambarawa adalah Rp 10.000 per orang untuk anak-anak (3-12 tahun) dan pelajar, Rp 20.000 per orang untuk dewasa dan mahasiswa, serta Rp 30.000 untuk turis asing. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com