Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik 20 Nisan di Museum Taman Prasasti Jakarta

Kompas.com - 01/02/2023, 22:06 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Nisan para tokoh penting zaman Hindia Belanda

Museum Taman Prasasti juga menyimpan beberapa nisan dari tokoh-tokoh dengan profesi yang cukup penting pada masa Hindia Belanda dulu.

Sebut saja nisan berbentuk rumah yang menjadi makam keluarga seorang juru tulis di Indonesia Timur dan pernah menjabat sebagai ketua perdagangan VOC, yaitu A.J.W. Van Delden.

Lalu ada nisan Pieter Gerardus Van Overstraaten, Gubernur Jenderal VOC terakhir yang menjabat tahun 1796-1801 atau pada saat VOC mendekati kebangkrutan.

Baca juga: Museum Taman Prasasti Jakarta: Jam Buka dan Tiket Masuk

Berikutnya, pengunjung bisa melihat batu nisan milik Dr. Andreas Brandes, seorang arkeolog yang berperan besar terhadap pengetahuan mengenai masa lampau Indonesia.

Ada pula nisan dari Willem F Stutterheim, ahli kepurbakalaan Indonesia yang bekerja di Dinas Purbakala Hindia Belanda.

Berikutnya, kamu juga bisa melihat batu nisan Marius Hulswit, perancang yang membangun Gereja Katedral pada tahun 1899-1901.

Batu nisan Marius Hulswit, sang perancang sekaligus yang membangun Gereja Katedral pada tahun 1899-1901Kompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Batu nisan Marius Hulswit, sang perancang sekaligus yang membangun Gereja Katedral pada tahun 1899-1901

Selanjutnya, ada batu nisan Andreas Victor Michiels, perwira berpangkat mayor jenderal di Hindia Belanda yang tewas dalam perang Bali III, dan batu nisan milik Johan Harmen Rudolf Kohler, jenderal tentara Belanda yang tewas ditembak tentara Aceh dalam Perang Aceh Pertama pada tahun 1873.

Lanjut ke Monumen Lodewijk Launy, untuk mengenang sosok Direktur Jenderal Keuangan Hindia Belanda yang meninggal akibat terjatuh dari kudanya.

Kemudian ada makam keluarga Van Rimsdijk, yang terkenal sebagai keluarga kaya raya pemilik kediaman termewah di Batavia kala itu.

Baca juga: 7 Kafe Hidden Gem di Jakarta Timur, Ada yang di Tepi Sungai

Menariknya, di museum ada sebuah nisan sosok Kapitan Jas, yang sebenarnya tidak pernah diketahui apakah ia benar-benar ada atau tidak.

"Namun hingga saat ini batu nisan Kapitan Jas ramai dikunjungi masyarakat untuk berziarah dengan harapan semua permohonan mereka akan terkabul," demikian bunyi informasi yang tertuang dalam papan Museum Taman Prasasti.

Nisan para pemuka agama Katolik di Batavia

Batu nisan Monsignor Adami Caroli Claessens, seorang pastor kepala yang pernah menjabat sebagai uskup di BataviaKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Batu nisan Monsignor Adami Caroli Claessens, seorang pastor kepala yang pernah menjabat sebagai uskup di Batavia

Tidak hanya para profesional saja, di lokasi ini juga pernah bersemayam sejumlah pemuka agama, seperti Pastor Van Der Grinten, pendeta kepala Gereja Katolik Batavia (gereja katolik pertama di Batavia).

Lalu ada nisan Monsignor Walterus Jacobus Stall, pendeta Belanda sekaligus uskup Gereja Katolik Roma.

Terdapat juga nisan Monsignor Adami Caroli Claessens, pastor kepala yang pernah menjabat sebagai uskup di Batavia. Claessens dikenal membangun kembali Gereja Katedral yang sempat roboh pada bulan Mei 1890.

Baca juga: Semestas Gallery, Tempat Healing Baru nan Nyaman di Jakarta Selatan

Museum Taman Prasasti beralamat di Jalan Tanah Abang I. Lokasinya tidak jauh dari Monumen Nasional (Monas) yakni sekitar 850 meter dengan lama berjalan kaki kira-kira 15 menit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com