Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampoeng Kopi Banaran di Semarang Akan Tambah Fasilitas Baru

Kompas.com - 18/02/2023, 11:33 WIB
Dian Ade Permana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kampoeng Kopi Banaran di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, akan menambah dan mengembangkan sejumlah fasilitas guna memenuhi target 1,5 juta kunjungan wisatawan. 

"Tentu untuk mencapai target tersebut, Kampoeng Kopi Banaran butuh wajah baru, terutama untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri tahun ini," kata Project Director PT Dyandra Banaran Nusantara (DBN), Muh. Alwi Mubarok Alaydrus, Jumat (17/2/2023) usai Groundbreaking Tahap 1 New Kampoeng Kopi Banaran.

Baca juga:

Dia menilai Kampoeng Kopi Banaran memiliki potensi besar dalam pariwisata dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions).

"Maka dari itu kami memersiapkan rencana pengembangan di 2023 ini, kami memulainya dengan empat fasilitas utama," kata Alwi.

Pengelola dan perwakilian Forkompinda memulai prosesi groundbreaking pengembangan Kampoeng Kopi Banaran KOMPAS.com/Dian Ade Permana Pengelola dan perwakilian Forkompinda memulai prosesi groundbreaking pengembangan Kampoeng Kopi Banaran

Adapun investasi untuk pengembangan fasilitas tersebut mencapai Rp 500 miliar.

Fasilitas yang dimaksud, di antaranya area parkir yang mampu menampung 5.000 kendaraan dan pembangunan masjid seluas 30 x 40 meter yang mampu menampung 1.200 jemaah.

Baca juga:

Ada pula relokasi dan revitalisasi Banaran 9 Resto, serta alih fungsi ruang meeting Excelsa menjadi bangunan restoran baru.

"Selain itu area lapangan tenis akan dialihfungsikan menjadi lapangan mini soccer (sepak bola mini)," ujarnya. 

Coffe Camp bagi yang ingin berkemah di perkebunan kopi, kawasan Kampoeng Kopi BanaranDok. Kampoeng Kopi Banaran Coffe Camp bagi yang ingin berkemah di perkebunan kopi, kawasan Kampoeng Kopi Banaran

Alwi melanjutkan, pengembangan tersebut merupakan keharusan untuk meningkatkan fasilitas.

"Sebelumnya kapasitas parkir hanya 200, nanti mencapai 5.000. Pembangunan lapangan mini soccer juga bertujuan menarik minat komunitas penggemar sepak bola di Kota dan Kabupaten Semarang, serta Salatiga," terangnya.

Baca juga: 9 Desa Wisata di Semarang, Ada Lokasi Rawa Pening

Sementara itu, General Manager Kampoeng Kopi Banaran, Frina Bonita mengatakan, pembenahan dan pengembangan ini bertujuan memberi pelayanan maksimal kepada pengunjung.

"Konsepnya olahraga, religi, dan wisata alam menjadi satu. Apalagi Kabupaten Semarang ini merupakan wilayah yang strategis, termasuk dengan nantinya operasional Tol Yogya-Bawen," ujar Frina.

Baca juga: Wisata Kampoeng Kopi Banaran Dikelola Dyandra Promosindo, Sasar Wisatawan Milenial

Kepala Dinas Pariwisata (Disparta) Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengapresiasi pengembangan tersebut, termasuk dalam membangun sebuah masjid yang terintegrasi di dalam kawasan wisata.

"Fasilitas ibadah sudah menjadi kebutuhan, namun masih banyak pengelola destinasi wisata di Kabupaten Semarang yang belum menyiapkan fasilitas ibadah ini secara representatif di kawasan yang dikelolanya," jelasnya.

Sebagai informasi, Kampoeng Kopi Banaran menawarkan beragam fasilitas dan daya tarik, antara lain area berkemah dan tempat ngopi dengan pemandangan tujuh pegunungan serta Rawa Pening. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com