Perjalanan hari pertama diakhiri di Pulau Kalong, yang terletak di antara Pulau Rinca dan Pulau Papagarang.
Pulau Kalong dapat ditempuh sekitar 35 menit dengan speedboat dari Kota Labuan Bajo.
Daratan pada pulau ini didominasi oleh bukit-bukit. Sementara, sekitar dua pertiga garis pantainya ditutupi pohon bakau (mangrove) dengan ketinggian 3-5 meter.
Sesuai namanya, pulau ini merupakan habitat bagi ribuan hingga jutaan kalong alias kelelawar besar, seperti dikutip dari Kompas.com (2/4/2022).
Baca juga:
Sekitar pukul 18.00 WITA hingga 19.00 WITA, wisatawan dapat menyaksikan ribuan kalong keluar dari sarangnya dan beterbangan menyambut langit senja.
Adapun mereka meninggalkan sarang untuk mencari makan berupa buah-buahan dan sari bunga.
Tak hanya menyaksikan kelelawar, Pulau Kalong juga memiliki pemandangan senja yang eksotis.
Pulau Kalong merupakan salah satu spot sunset terindah di kawasan Taman Nasional Komodo.
View this post on Instagram
Hari kedua, Pulau Komodo menjadi destinasi pertama yang tidak boleh terlewatkan saat berwisata di Labuan Bajo.
Mengunjungi Labuan Bajo tentu tak lengkap tanpa ke Pulau Komodo. Di Pulau inilah, habitat asli binatang purba komodo bernaung.
Hewan mirip kadal raksasa ini menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan. Melansir dari Kompas.com (23/12/2020), jumlah Komodo di Pulau Komodo ada sekitar 2.000 ekor.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Polemik Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Sebesar Rp 3,75 Juta hingga Dibatalkan
Para komodo tersebut tersebar di berbagai area. Untuk melihatnya, wisatawan bisa melakukan trekking dengan tiga pilihan rute yakni pendek, sedang, dan panjang.
Perlu diketahui, perempuan yang sedang datang bulan tidak bolek datang karena komodo penciumannya tajam, sehingga berpotensi membahayakan.
Untuk yang datang bulan juga tidak bisa trekking di Pulau Komodo.
Selain menawarkan pemandangan dari laut biru yang indah dan jernih, hamparan pasir berwarna merah muda menjadi daya tarik Pink Beach yang unik.
Dilansir dari Kompas.com (2/1/2021) berdasarkan informasi Bobo, warna pasir pantai yang terletak di Pulau Komodo berasal dari mikroorganisme bernama foraminifera.
Ciri khas pantai pink ini adalah dikelilingi tebing dan gunung-gunung kapur khas Pulau Komodo, serta punya lebih sedikit pepohonan, dari pink beach lain.
Baca juga: Jangan Baper! 2 Pink Beach Ini Bisa Jadi Tempat Paling Romantis
Selain memiliki warna pantai yang unik, kawasan Pink Beach Pulau Komodo menjadi tempat untuk snorkeling, menyelam untuk melihat keunikan satwa dan keanekaragaman hayati bawah laut.
Jika ingin diving atau snorkeling, pengunjung bisa melakukannya tanpa harus khawatir apakah ekosistem bawah laut akan sulit dilihat.
Sebab, warna-warni terumbu karangnya masih terjaga dengan baik.
Berbagai jenis ikan bawah laut yang khusus ada di perairan Manggarai Barat juga bisa dijumpai.