Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itinerary 3 Hari 2 Malam di Labuan Bajo, ke Pantai dan Lihat Komodo

Kompas.com - 23/03/2023, 20:40 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

Menikmati matahari terbenam di Pulau Kalong

Perjalanan hari pertama diakhiri di Pulau Kalong, yang terletak di antara Pulau Rinca dan Pulau Papagarang. 

Pulau Kalong dapat ditempuh sekitar 35 menit dengan speedboat dari Kota Labuan Bajo.

Daratan pada pulau ini didominasi oleh bukit-bukit. Sementara, sekitar dua pertiga garis pantainya ditutupi pohon bakau (mangrove) dengan ketinggian 3-5 meter. 

Sesuai namanya, pulau ini merupakan habitat bagi ribuan hingga jutaan kalong alias kelelawar besar, seperti dikutip dari Kompas.com (2/4/2022).

Baca juga:

Sekitar pukul 18.00 WITA hingga 19.00 WITA, wisatawan dapat menyaksikan ribuan kalong keluar dari sarangnya dan beterbangan menyambut langit senja.

Adapun mereka meninggalkan sarang untuk mencari makan berupa buah-buahan dan sari bunga.

Tak hanya menyaksikan kelelawar, Pulau Kalong juga memiliki pemandangan senja yang eksotis.

Pulau Kalong merupakan salah satu spot sunset terindah di kawasan Taman Nasional Komodo.  

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Hari kedua

Lihat komodo di Pulau Komodo

Komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).SHUTTERSTOCK/SERGEY URYADNIKOV Komodo di Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hari kedua, Pulau Komodo menjadi destinasi pertama yang tidak boleh terlewatkan saat berwisata di Labuan Bajo. 

Mengunjungi Labuan Bajo tentu tak lengkap tanpa ke Pulau Komodo. Di Pulau inilah, habitat asli binatang purba komodo bernaung.

Hewan mirip kadal raksasa ini menjadi daya pikat tersendiri bagi wisatawan. Melansir dari Kompas.com (23/12/2020), jumlah Komodo di Pulau Komodo ada sekitar 2.000 ekor.

Baca juga: Kaleidoskop 2022: Polemik Kenaikan Tarif Masuk Pulau Komodo Sebesar Rp 3,75 Juta hingga Dibatalkan

Para komodo tersebut tersebar di berbagai area. Untuk melihatnya, wisatawan bisa melakukan trekking dengan tiga pilihan rute yakni pendek, sedang, dan panjang. 

Perlu diketahui, perempuan yang sedang datang bulan tidak bolek datang karena komodo penciumannya tajam, sehingga berpotensi membahayakan.

Untuk yang datang bulan juga tidak bisa trekking di Pulau Komodo. 

Pink Beach

Pink Beach di Komodo National Park. SHUTTERSTOCK/PRAWAT THANANITHAPORN Pink Beach di Komodo National Park.

Selain menawarkan pemandangan dari laut biru yang indah dan jernih, hamparan pasir berwarna merah muda menjadi daya tarik Pink Beach yang unik.

Dilansir dari Kompas.com (2/1/2021) berdasarkan informasi Bobo, warna pasir pantai yang terletak di Pulau Komodo berasal dari mikroorganisme bernama foraminifera.

Ciri khas pantai pink ini adalah dikelilingi tebing dan gunung-gunung kapur khas Pulau Komodo, serta punya lebih sedikit pepohonan, dari pink beach lain.

Baca juga: Jangan Baper! 2 Pink Beach Ini Bisa Jadi Tempat Paling Romantis

Selain memiliki warna pantai yang unik, kawasan Pink Beach Pulau Komodo menjadi tempat untuk snorkeling, menyelam untuk melihat keunikan satwa dan keanekaragaman hayati bawah laut. 

Jika ingin diving atau snorkeling, pengunjung bisa melakukannya tanpa harus khawatir apakah ekosistem bawah laut akan sulit dilihat. 

Sebab, warna-warni terumbu karangnya masih terjaga dengan baik.

Berbagai jenis ikan bawah laut yang khusus ada di perairan Manggarai Barat juga bisa dijumpai.  

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com