Selain menjelajahi Lorong Waktu Minangkabau, wisatawan juga bisa ikut tradisi Bakaua Adat Nagari Sijunjung atau tradisi berkaul adat. Tradisi tersebut merupakan bentuk syukur atas hasil panen pertanian.
Bakaua Adat pun dilanjutkan dengan tradisi Makan Bajamba atau makan bersama.
Tidak hanya itu, desa wisata ini juga menawarkan atraksi Salawat Dulang Anak Nagari, Silat Harimau, Malomang (tradisi menyambut Bakaua Adat), dan Pacu Kobou-kobou.
Selama di desa ini, wisatawan pun bisa mengunjungi Puncak Anggrek Sijunjung yang menawarkan panorama Sungai Batang Sukam dan air terjun; berwisata religi di Surau Simaung; serta naik gantole di Puncak Bukit Tunduak.
Baca juga:
Bila mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang, tersedia kain tenun dan makanan khas bernama kalamai yang bisa dibeli.
Sandiaga menilai, kentalnya tradisi di Minangkabau menjadi kekuataan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya dari segi wisata sejarah dan tradisi budaya.
Melihat hal ini, ia mendorong agar pihak-pihak terkait, terutama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat Nagari Sijunjung, untuk senantiasa meningkatkan kualitas potensi di daerahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.