Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Nagari Sijunjung, Punya 76 Rumah Gadang dari Abad Ke-16

Kompas.com - 06/04/2023, 06:10 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desa Wisata Nagari Sijunjung atau Desa Wisata Perkampungan Adat Nagari Sijunjung berada di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Jaraknya sekitar 132 kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau dengan waktu tempuh sekitar tiga jam.

Desa wisata ini masuk 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 karena mengandalkan wisata sejarah berbasis tradisi Minangkabau.

Baca juga:

"Hari ini kita melihat pariwisata berkelas dunia. Dua tahun berturut-turut kita melihat kekayaan alam Sijunjung," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno lewat keterangan resmi yang Kompas.com terima, Rabu (5/4/2023)

Lorong Waktu Minangkabau

Salah satu rumah gadang, rumah tradisional yang ada di Desa Wisata Nagari Sijunjung.Dok. Jadesta Salah satu rumah gadang, rumah tradisional yang ada di Desa Wisata Nagari Sijunjung.

Desa Wisata Nagari Sijunjung bagian dari kawasan Geopark Nasional Ranah Minang Silokek.

Kawasan tesebut memiliki satu perkampungan yang dinamakan Lorong Waktu Minangkabau yang masuk cagar budaya nasional.

Di desa wisata ini, terdapat sekitar 76 rumah gadang peninggalan abad ke-16 hingga abad ke-17 dari enam suku yang berjejer rapi.

Baca juga:

Dilansir dari laman Jadesta, ada 40 rumah gadang yang menjadi homestay sehingga bisa dihuni wisatawan. 

"Masyarakat di sini merasakan storynomics, cerita di balik cerita. Karena kalau kita memiliki cerita maka akan mampu mengangkat pariwisata," kata Menparekraf.

Ilustrasi penduduk Desa Wisata Nagari Sijunjung di Sumatera Barat yang melakukan tradisi Bakaua Adat. Desa wisata ini masuk babak 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi penduduk Desa Wisata Nagari Sijunjung di Sumatera Barat yang melakukan tradisi Bakaua Adat. Desa wisata ini masuk babak 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.

Selain menjelajahi Lorong Waktu Minangkabau, wisatawan juga bisa ikut tradisi Bakaua Adat Nagari Sijunjung atau tradisi berkaul adat. Tradisi tersebut merupakan bentuk syukur atas hasil panen pertanian. 

Bakaua Adat pun dilanjutkan dengan tradisi Makan Bajamba atau makan bersama. 

Tidak hanya itu, desa wisata ini juga menawarkan atraksi Salawat Dulang Anak Nagari, Silat Harimau, Malomang (tradisi menyambut Bakaua Adat), dan Pacu Kobou-kobou. 

Selama di desa ini, wisatawan pun bisa mengunjungi Puncak Anggrek Sijunjung yang menawarkan panorama Sungai Batang Sukam dan air terjun; berwisata religi di Surau Simaung; serta naik gantole di Puncak Bukit Tunduak.

Baca juga:

Bila mencari oleh-oleh untuk dibawa pulang, tersedia kain tenun dan makanan khas bernama kalamai yang bisa dibeli.

Sandiaga menilai, kentalnya tradisi di Minangkabau menjadi kekuataan dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan, khususnya dari segi wisata sejarah dan tradisi budaya.

Melihat hal ini, ia mendorong agar pihak-pihak terkait, terutama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat Nagari Sijunjung, untuk senantiasa meningkatkan kualitas potensi di daerahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Wisata Malam di Kota Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Kota Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com