Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Ritual Adat Barong Ider Bumi di Banyuwangi pada Hari Kedua Idul Fitri

Kompas.com - 25/04/2023, 09:46 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bagi masyarakat adat Suku Osing Banyuwangi, hari kedua perayaan Idul Fitri adalah waktu yang paling dinanti-nanti.

Sebab di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, digelar ritual adat Barong Ider Bumi. Ini digelar tepat pada tanggal 2 bulan Syawal atau Minggu (23/4/2023).

Kepala Desa kemiren, Muhammad Arifin mengatakan, selamatan Barong Ider Bumi bertujuan untuk menolak bala.

Tradisi khas suku osing Desa Kemiren ini disebut sudah berlangsung sejak tahun 1800-an.

Baca juga:

Orang dahulu percaya, jika arak-arakan barong tidak digelar, Desa Kemiren aan ditimpa musibah, termasuk penyakit mematikan.

"Saat pagebluk melanda, para sesepuh desa berinisiatif ziarah ke Makam Buyut Cili. Mereka berharap mendapat petunjuk menghilangkan pagebluk yang menyengsarakan warga," katanya.

"Beberapa hari setelah ziarah, para sesepuh desa mendapat wangsit melalui mimpi," imbuh Arifin.

Tradisi Barong Ider Bumi digelar masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur, diselenggarakan saat pandemi dengan protokol kesehatan (25/5/2020).KOMPAS.COM/AHMAD SU'UDI Tradisi Barong Ider Bumi digelar masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa timur, diselenggarakan saat pandemi dengan protokol kesehatan (25/5/2020).

Wangsit itu mengisyaratkan bahwa masyarakat Desa Kemiren harus mengadakan upacara selametan dan arak-arakan melintasi jalan desa.

"Setelah masyarakat Desa Kemiren menggelar apa yang menjadi petunjuk dari Buyut Cili, pagebluk pun hilang," ujar Arifin.

Baca juga:

Dijelaskan, dalam ritual Barong Ider Bumi, barong diarak keliling desa.

Arak-arakannya diiringi nyanyian macapat (tembang Jawa) yang berisi doa dan pemujaan terhadap Tuhan.

"Ider berarti berkeliling ke mana-mana. Sementara bumi artinya jagat atau tempat berpijak," ungkapnya.

Ider Bumi dimaksudkan sebagai kegiatan mengelilingi tempat berpijak atau bumi.

"Jadi, inti dari ritual Barong Ider Bumi adalah mengarak barong memutari desa," terang Arifin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Barong Ider Bumi yang digelar di Desa Kemiren, Banyuwangi, Senin (26/6/2017).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Barong Ider Bumi yang digelar di Desa Kemiren, Banyuwangi, Senin (26/6/2017).

Sebelum arak-arakan digelar, ritual diawali dengan berziarah alias nyekar ke petilasan (makam) Buyut Cili.

Warga setempat meyakini, Buyut Cili merupakan orang yang kali pertama tinggal sekaligus mbahu reksa (menjaga, mengayomi, dan melindungi) Desa Kemiren.

Baca juga:

Arak-arakan barong dimulai dengan sembur uthik-uthik yang dilaksanakan oleh dua orang tetua dengan menebar beras kuning, bunga dan uang logam sebagai simbol mengusir kejahatan dan menolak penyakit.

Arak-arakan diakhiri dengan selamatan di atas gelaran tikar.

Selamatan dibuka dengan pembacaan doa dalam dua bahasa, yakni doa dalam Bahasa Osing dan Bahasa Arab.

"Setelah doa dipanjatkan, masyarakat bersama-sama menikmati sajian kuliner khas Osing yakni Pecel Pitik," tandasnya.

Menpar Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menikmati pecel pitik di tradisi Barong Ider Bumi di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jatim, Sabtu (16/6/2018).KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Menpar Arief Yahya dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menikmati pecel pitik di tradisi Barong Ider Bumi di Desa Kemiren, Banyuwangi, Jatim, Sabtu (16/6/2018).

Pelestarian adat

Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, ritual Barong Ider Bumi adalah bagian dari upaya pelestarian adat.

"Ini kewajiban kami untuk melestarikan budaya leluhur, dan juga upaya peningkatan ekonomi bagi masyarakat," kata Sugirah.

Baca juga:

Sugirah juga mengapresiasi keguyuban masyarakat Desa Kemiren dalam nguri-nguri adat budaya Banyuwangi.

“Kemiren sudah lama menjadi jantung budaya Banyuwangi. Ke depan, kiranya ini tetap dilestarikan oleh generasi muda, sehingga budaya dan adat istiadat osing tetap lestari,” ungkap Sugirah.

Dalam ritual adat Barong Ider Bumi tersebut, sepanjang jalan desa penuh sesak dengan masyarakat yang mengawal arak-arakan.

Bahkan, bukan hanya warga Kemiren dan sekitarnya. Tidak sedikit pula warga luar Kecamatan Glagah maupun wisatawan luar daerah yang sengaja datang untuk menyaksikan dari dekat acara tersebut.

"Mumpung jalan-jalan ke sekitar Desa Kemiren, lalu lihat ada Barong Ider Bumi Saya langsung menepi dan ikut arak-arakan," kata wisatawan asal Lamongan, Mella Aggun Pradana (23).

Baca juga: 50 Wisata Pantai di Jawa Timur, dari Pacitan sampai Banyuwangi

Menurut Mella, ritual Barong Ider Bumi sangat kental dengan nuansa adat dan budaya khas suku osing. Maka perlu dilestarikan.

"Seru dan sangat kental budayanya," tandas Mella.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com