Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pemuda Pakai Baju Hijau di Laut Selatan, Satlinmas: Bisa Persulit Penyelamatan

Kompas.com - 02/05/2023, 20:31 WIB
Markus Yuwono,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Beredar video viral seorang pemuda menggunakan kaus hijau di pantai selatan Jawa.

Video itu diunggah di akun Instagram @kabarjogja pada Senin (1/5/2023) dan sudah ditonton sekitar 127.000 kali pada Selasa (2/5/2023) pukul 16.00 WIB

Hingga kini mitos larangan menggunakan baju berwarna hijau masih dipercaya sebagian masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca juga: Di Balik Misterinya, 6 Pantai di Laut Selatan Ini Buktikan Jogja Penuh Pesona

Itu karena baju hijau dianggap menyerupai pakaian penguasa Laut Selatan, sehingga orang yang mengenakannya akan ditarik ke laut. 

"(larangan pakaian berwarna hijau saat berkunjung ke pantai selatan) Itu kepercayaan atau mitos masyarakat. Kami tidak bisa menjelaskan secara ilmiah," kata Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron Surisdiyanto kepada Kompas.com melalui telepon, Selasa (2/5/2023).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Dikatakannya, terlepas dari mitos atau kepercayaan itu, pihaknya meminta kepada wisatawan untuk mematuhi imbauan petugas saat berkunjung ke kawasan pantai. Sering kali kecelakaan laut karena mereka nekat main ke area berbahaya, seperti palung laut.

"Pokoknya yang terpenting ikuti imbauan petugas. Kami sering mengingatkan malah tak dihiraukan dan terjadi laka laut," kata dia.

Kenapa hindari baju hijau dan biru saat main ke laut?

Secara terpisah, Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi III Pantai Parangtritis, Bantul, III Parangtritis M Arif Nugraha mengatakan bahwa terlepas dari mitos itu, pakaian warna tertentu, yakni hijau dan biru, berisiko mempersulit penyelamatan ketika terjadi kecelakaan laut.

Itu karena ketika kejadian laka laut, orang yang menggunakan pakaian hijau atau biru itu akan sulit terlihat tim penyelamat.

Baca juga: Mengenal Kearifan Lokal Laut Selatan, Tempat Legenda Nyi Roro Kidul

"Logikanya berenang pakai baju hijau atau biru, dan kebetulan dia laka laut. Hal itu akan menyulitkan pencarian kan. Bajunya akan sulit membedakan karena nylamur (bersatu dengan warna air laut)," kata Arif.

Menurut dia, tidak ada larangan secara tertulis untuk masyarakat agar tidak menggunakan baju hijau atau biru.

Tangkapan layar wisatawan yang memakai kaus hijau di laut selatan Yogyakarta.INSTAGRAM.com/KABARJOGJA Tangkapan layar wisatawan yang memakai kaus hijau di laut selatan Yogyakarta.

"Larangan tidak boleh berenang saja pengunjung masih nekat, apalagi hanya baju," kata dia.

Arif mengatakan, pengunjung tidak usah menantang ombak pantai selatan karena sering kali ada yang tidak mau diingatkan terjadi kecelakaan laut. Apalagi, palung di kawasan Pantai Parangtritis sering berpindah lokasi.

Baca juga: Rambut Gimbal, Nyai Roro Kidul, dan Permintaan Tak Biasa Para Bocah Dieng

"99 persen kecelakaan laut ini karena pengunjung ngeyel dan nekat. Sisanya orang apes. Untuk itu, lebih baik ikuti imbauan petugas saat berwisata di pantai," kata dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Airbnb Hadirkan Keajaiban di Dunia Nyata Melalui Peluncuran Icons

Travel Update
Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Australia Siapkan Banyak Resto Halal, Dukung Pariwisata Ramah Muslim

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com