Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Kompas.com - 29/05/2023, 15:04 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di kawasan Taman Villa Meruya, Kota Tangerang, ada sebuah perpustakaan pribadi dengan bangunan unik yang dibuka untuk umum. 

Tidak hanya viral di media sosial karena tempatnya yang estetis, perpustakaan milik arsitek Realrich Sjarief dari RAW Architecture ini juga sudah tercantum di jurnal arsitektur internasional. Maka tak heran jika pengunjungnya bervariasi, bahkan juga dikunjungi oleh orang dari luar Indonesia. 

"Paling jauh ada dari Rusia, dia tahu banyak informasi tempat ini, (lalu) dia kepo. Karena ini bangunannya juga ada di jurnal arsitektur internasional. Sudah cukup banyak dibahas," kata Rich, saat ditemui Kompas.com, Jumat (26/5/2023). 

Baca juga:

Tidak hanya perpustakaan, OMAH Library berada di satu atap dengan sebuah bangunan bernama Guha. Guha terdiri dari beberapa bagian, yaitu rumah sang pemilik, studio arsitektur, dan perpustakaan. 

Desain bangunan termasuk kolam renang di OMAH Library yang estetik.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Desain bangunan termasuk kolam renang di OMAH Library yang estetik.

Oleh karena itu, Rich melanjutkan, banyak dari tamu luar negeri yang datang ke Guha untuk mencari obyek arsitektur, atau mempelajarinya. 

"Kemarin ada dari Belanda, Norwegia, Jepang, dulu pernah ada dari Perancis, nanti dari India," terangnya. 

Baca juga: Tangerang Selatan Ternyata Punya Desa Wisata yang Sajikan Kelestarian Alam dan Budaya

Bahkan, Rich menyampaikan bahwa salah seorang penulis asal India pernah mensejajarkan OMAH Library dengan Helsinki Library di Finlandia. Meskipun, ia menampik hal tersebut.

"Tapi tentu beda lah, ya. Dari segi luas juga, cuma mungkin dia merasa kehangatan dan nyaman di sini, dia ingat banget momen-momen itu," imbuhnya sambil tertawa. 

Banyak pengunjung dari luar Tangerang

 Desain OMAH Library yang estetik.KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Desain OMAH Library yang estetik.

Untuk pengunjung lokal, kata Rich, domisili atau asalnya juga cukup merata, tidak hanya dari Tangerang. Selain Tangerang dan Jakarta Barat yang menjadi lokasi OMAH Library, pengunjung Jakarta Selatan banyak ke sini. 

"Banyak anak-anak (Jakarta) selatan, tapi merata ya. Anak-anak (Jakarta) barat, tetangga juga, Tangerang juga," ujarnya. 

Baca juga: Panduan Lengkap Main ke Tropikana Waterpark Tangerang, Harga Tiket hingga Rute

Usai ramai diulas di sejumlah media sosial, jumlah pengunjung OMAH Library pada beberapa bulan terakhir tepatnya April dan Mei memang meningkat cukup dratis, kata Rich. 

Bangunan unik dan tempat nyaman membuat OMAH Library menarik minat para arsitek, desainer, penggemar buku, atau masyarakat yang berburu konten, bahkan dari luar kota. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Ruang baca yang nyaman di OMAH Library, Meruya, Tangerang. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Ruang baca yang nyaman di OMAH Library, Meruya, Tangerang.

Salah seorang pengunjung asal Malang bernama Metta, yang berprofesi sebagai desainer interior. Ia sengaja datang karena mengetahui informasi OMAH Library dari Instagram. 

"Baru pertama datang. Ingin tahu desain arsitektur perpus ini karena menarik, juga koleksi bukunya. Memang bagus, well designed, dan cozy," kata Metta saat ditemui di ruang baca. 

Baca juga: Apa Masuk Perpustakaan Nasional Perlu Bayar?

Sayangnya, ia belum memiliki rencana untuk datang lagi dalam waktu dekat. Sebab, perempuan usia 27 tahun ini berdomisili di Malang, Jawa Timur, dan hanya mampir ke Jakarta untuk urusan kerjaan. 

Tempatnya untuk membaca atau mengerjakan tugas

Senada, seorang pengunjung bernama Diva, yang berprofesi sebagai peneliti, juga mengagumi tempat ini. Menurutnya, OMAH Library memiliki desain yang nyaman, serta cocok bagi pengunjung yang mencari tempat tenang untuk fokus. 

"Lihat dari sosmed tempatnya menarik dan dekat dari rumah. Terus memang lagi butuh tempat sepi dan tenang untuk meeting dan kerja," ujarnya. 

Ruang baca di perpustakaan yang nyaman di OMAH Library, Meruya, Tangerang. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Ruang baca di perpustakaan yang nyaman di OMAH Library, Meruya, Tangerang.

Ia juga memuji konsep OMAH Library yang memang sangat menjaga sistem reservasi dan jam kunjungan, sehingga kapasitasnya tidak akan terlalu penuh. 

"Tempatnya bagus, konsepnya menarik walaupun agak kecil. Good ambience karena mereka hanya batasin jumlah pengunjungnya 15 orang, jadi tetap dapet ketenangan dan personal space," imbuh Diva. 

Baca juga: 6 Aktivitas di Perpustakaan Goethe Institut Jakarta untuk Kenal Jerman

Ia juga menyampaikan bahwa tempatnya nyaman untuk membaca ataupun membuat tugas, karena cukup banyak kursi dan meja yang tersedia. 

Sayangnya, kata Diva, pilihan buku yang dipajang masih terbilang kurang. Namun, hal ini menurutnya tidak terlalu menjadi masalah karena OMAH Library memang menyimpan koleksi individu sang pemilik. Sehingga, sebagian besar koleksinya adalah buku arsitektur. 

"Nanti mau datang lagi tapi belum dalam waktu dekat," pungkasnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com