Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/05/2023, 14:02 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Gempa Jogja (Yogyakarta) yang terjadi pada 27 Mei tahun 2006 memang berpusat di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Masyarakat bisa mengenang bencana yang memorak-porandakan Yogyakarta, Klaten, dan sekitarnya itu di Monumen Gempa Yogya di Bantul yang dekat dengan pusat gempa.

Namun, monumen untuk mengenang gempa itu tidak hanya ada di Bantul. Berlokasi cukup jauh dari pusat gempa, sekitar 26 kilometer ke arah timur laut, ada Monumen Lindu Gedhe.

Baca juga: Monumen Gempa di Bantul, Pusat Gempa Yogya 17 Tahun Lalu

Monumen Lindu Gedhe ini tepatnya berada di Desa Sengon, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Adapun lindu adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti gempa dalam bahasa Indonesia, sementara gedhe berarti besar. Jika diartikan, Monumen Lindu Gedhe berarti "Monumen Gempa Besar".

Kenapa monumen dibangun jauh dari pusat gempa Yogya?

Monumen Lindu Gedhe dibangun dan diresmikan langsung oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 26 Mei 2007.

Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten Klaten, pengelola Monumen Lindu Gedhe bernama Suminto mengungkap kenapa monumen dibangun cukup jauh dari pusat gempa.

Baca juga: Gempa Turkiye, 4 Bangunan Ikonik Ini Rusak  

"Gubernur Jawa Tengah saat itu Pak Mardiyanto mengatakan, di sini adalah titik pusat rawan gempa dan merupakan daerah yang parah terdampak gempa, sehingga berinisiatif untuk membuat monumen," ujar dia.

Monumen Lindu Gedhe juga dilengkapi fasilitas, seperti dokumentasi foto saat terjadi gempa. Pengunjung juga bisa menonton film dokumenter seputar gempa 2006.

Monumen Lindu Gedhe di Klaten, Jawa TengahDok. DISKOMINFO KLATEN Monumen Lindu Gedhe di Klaten, Jawa Tengah

Tujuan dibangunnya monumen ini, selain sebagai pengingat gempa besar pada 2006, adalah untuk pembelajaran masyarakat ke depan seputar edukasi penyelamatan dari bencana gempa bumi untuk menghindari jatuhnya banyak korban.

Sebagai info, gempa yang terjadi pada tahun 2006 silam itu memiliki kekuatan hingga 5,9 skala Richter (SR) dan terjadi selama 57 detik.

Meski hanya berlangsung kurang dari satu menit, gempa merobohkan banyak rumah dan menewaskan lebih dari 6.000 orang.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

6 Hotel dengan Bathtub di Jakarta, Harga di Bawah Rp 500.000

Hotel Story
5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

5 Aktivitas di Buperta Cibubur, Bisa Healing Sejenak di Danau

Jalan Jalan
Jajal Imagispace 2023, Instalasi Digital Tematik nan Instagenic

Jajal Imagispace 2023, Instalasi Digital Tematik nan Instagenic

Jalan Jalan
Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Tri Mountain Taiwan?

Kapan Waktu Terbaik Berkunjung ke Tri Mountain Taiwan?

Jalan Jalan
6 Rekomendasi Hotel dengan Bathtub di Jakarta Barat 

6 Rekomendasi Hotel dengan Bathtub di Jakarta Barat 

Hotel Story
Jadwal Hajad Dalem Sekaten 2023 di Keraton Yogyakarta, Mulai Hari Ini

Jadwal Hajad Dalem Sekaten 2023 di Keraton Yogyakarta, Mulai Hari Ini

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar 29 September, Tiket Kereta Ekonomi Mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar 29 September, Tiket Kereta Ekonomi Mulai Rp 50.000

Travel Update
19 Juta Turis Asing Kunjungi Thailand hingga September 2023, Didominasi Negara Asia

19 Juta Turis Asing Kunjungi Thailand hingga September 2023, Didominasi Negara Asia

Travel Update
Ratusan Situs Perang Dunia I Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Ratusan Situs Perang Dunia I Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Travel Update
Pameran Flona 2023 Digelar di Lapangan Banteng, Catat Tanggalnya

Pameran Flona 2023 Digelar di Lapangan Banteng, Catat Tanggalnya

Travel Update
Cara ke Imagispace di Jakarta Naik MRT dan TransJakarta

Cara ke Imagispace di Jakarta Naik MRT dan TransJakarta

Travel Tips
Tips Wisata ke Buperta Cibubur, Bawa Uang Tunai dan Datang Pagi Hari

Tips Wisata ke Buperta Cibubur, Bawa Uang Tunai dan Datang Pagi Hari

Travel Tips
Taiwan Kenalkan Wisata Tri-Mountain untuk Gaet Turis Indonesia

Taiwan Kenalkan Wisata Tri-Mountain untuk Gaet Turis Indonesia

Travel Update
Kebun Binatang Surabaya: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Kebun Binatang Surabaya: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
200.000 Turis Indonesia Wisata ke Sarawak di Malaysia pada Awal 2023

200.000 Turis Indonesia Wisata ke Sarawak di Malaysia pada Awal 2023

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com