Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Lihat Pendaratan Pesawat Penumpang Terbesar di Dunia di Bali

Kompas.com - 02/06/2023, 11:57 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Pesawat Airbus A380 dari Emirates, yang dikenal sebagai pesawat komersial terbesar di dunia, mendarat pertama kali di Bali dari Dubai pada Kamis (1/6/2023) sekitar pukul 16.35 Wita.

Momen penerbangan pesawat tersebut pun menarik perhatian masyarakat, bahkan aplikasi pelacak penerbangan Flightradar24 menobatkannya sebagai penerbangan yang paling banyak dilacak di seluruh dunia waktu itu.

Baca juga:

Selain melacak penerbangan secara daring, tak sedikit pula masyarakat yang datang ke area sekitar bandara untuk menyaksikan pendaratan pesawat ini. Salah satunya Dedy Soelistijan yang datang ke Pantai Kelan pukul 15.00 Wita.

"Sebelumnya aku ke pantai sebelahnya (Pantai Sekeh), tapi di situ kok kayaknya view-nya (pemandangannya) kurang. Jadi aku balik mutar ke Pantai Kelan, terus aku jalan dan ternyata benar di sana sudah mulai ramai berdatangan (orang-orang)," terang Dedy kepada Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Suasana Pantai Kelan, Bali, pada Kamis (1/6/2023) sebelum mendaratnya pesawat Airbus A380 Emirates.Dok. Dedy Soelistijan Suasana Pantai Kelan, Bali, pada Kamis (1/6/2023) sebelum mendaratnya pesawat Airbus A380 Emirates.

Selain melihat orang-orang yang membawa kamera berlensa tele, pencinta dunia penerbangan ini juga melihat para petugas yang sudah berjaga agar masyarakat tidak mendekati pagar pembatas.

Ia menambahkan, sekitar ratusan orang memadati Pantai Kelan saat itu. Mereka terdiri dari orang-orang yang ingin menyaksikan pendaratan pesawat A380 dan wisatawan yang ingin menikmati panorama sunset (matahari terbenam).

"Menurutku dan beberapa pencinta aviasi lain, Pantai Kelan is the best spot untuk plane-spotting (tempat terbaik untuk mengamati pesawat), apalagi pas mau sunsetIt's a very beautiful view (pemandangannya indah)," tuturnya.

Baca juga: Pesawat Penumpang Komersial Terbesar Dunia Milik Emirates Akan Mendarat di Bandara Ngurah Rai

Merinding ketika pesawat Airbus A380 mendarat

Antusiasme masyarakat menunggu pendaratan pesawat Airbus A380 di Pantai Kelan, Bali, pada Kamis (1/6/2023).Dok. Dedy Soelistijan Antusiasme masyarakat menunggu pendaratan pesawat Airbus A380 di Pantai Kelan, Bali, pada Kamis (1/6/2023).

Mencari spot untuk melihat pendaratan pesawat A380 tentu tidak mudah. Apalagi masyarakat dilarang mendekati pagar pembatas. 

Dedy pun sampai harus menaiki pemecah ombak agar mendapat tempat terbaik. Ia tetap di titik tersebut hingga pesawat mendarat.

"Aku sengaja bawa bekal, aku enggak mau pergi karena di belakangku sudah banyak orang. Kalau pergi dari sini, spot-ku bakal diambil orang," ujarnya.

Baca juga: Bali Jadi Tujuan Pertama Penerbangan Emirates A380 di Indonesia

Airbus A380 Emirates mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Kamis (1/6/2023).DOK EMIRATES Airbus A380 Emirates mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Kamis (1/6/2023).

Bersama pencinta dunia penerbangan lain di lokasi, ia memantau pergerakan pesawat A380 melalui aplikasi Flightradar24. Sempat tebersit rasa khawatir bila pesawat tersebut akan melewati wilayah Nusa Dua.

Bila lewat Nusa Dua, kata dia, maka spot untuk melihat pendaratan pesawat tersebut bukanlah di Pantai Kelan, melainkan di bundaran Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. 

"Tapi itu di jalan raya jadi memang bahaya. Tidak disarankan. Di sana kelihatan banget pesawat lewat di atas kita. Tapi sangat tidak disarankan," ujarnya.

Baca juga: Batik Air dan Emirates Kerja Sama Codeshare, Perluas Jaringan ke Eropa

Setelah menunggu, momen yang dinantikan hampir tiba lantaran pesawat tidak melewati wilayah Nusa Dua, melainkan melewati sisi barat Pulau Dewata. 

Dedy bersama pencinta dunia penerbangan lainnya menunggu dengan mengamati ujung cakrawala. Pesawat akhirnya terlihat berkat badannya yang besar dan lampunya yang menyala. 

Masyarakat yang menyaksikan pun bersorak-sorai ketika pesawat tersebut mendarat.

"Aku saja sampai goosebumps (merinding) ya," kata Dedy.

"Bahkan beberapa ada yang berharap fly pass, maksudnya biar dia (pesawat) lewat tapi terbang dulu, habis itu turun. Ternyata landing (pendaratan)," imbuhnya.

Airbus A380 Emirates mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Kamis (1/6/2023).DOK EMIRATES Airbus A380 Emirates mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Kamis (1/6/2023).

Selain Dedy, ada banyak orang-orang yang memantau pergerakan pesawat A380. Mereka membagikannya lewat akun Twitter mereka. 

Salah satunya akun Twitter @dedisetiyadi_ yang merekam dan membagikan video pendaratan pesawat A380 di Bali.

Ada pula akun Twitter @achidfauzi805 yang memantau pergerakan pesawat A380 lewat aplikasi Flightradar24. 

Baca juga: Emirates Kembali Layani Rute Harian Dubai-Bali PP, Catat Jadwalnya

Mengapa pesawat Airbus A380 dinilai istimewa?

Menurut Dedy, pesawat A380 memiliki keindahan tersendiri. Kerap dijuluki King of the Sky (Raja Angkasa), pesawat ini memiliki teknologi dan ukuran yang berbeda.

"Menurutku, A380 istimewa dari ukurannya. Eksklusifnya karena dia enggak semua bandara bisa didarati," ujarnya. 

Dilansir dari Simple Flying, pendaratan pesawat berbadan jumbo ini membutuhkan modifikasi menyeluruh di suatu bandara. Hal itu termasuk taxiway yang diperbesar, landasan pacu yang lebih panjang, dan gerbang bandara yang dimodifikasi.

Hingga saat ini baru ada sekitar 400 bandara di dunia yang bisa mengakomodasi pendaratan pesawat A380.

Baca juga: Garuda Indonesia dan Emirates Kerja Sama, Perluas Jaringan hingga ke Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com