Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Wisata di Puncak Papua, Mandi Air Panas dan Kulineran

Kompas.com - 07/06/2023, 12:12 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabupaten Puncak Papua merupakan daerah pemekaran dari Puncak Jaya Wijaya, Papua. Wilayah ini tidak hanya memiliki daya tarik wisata alam, tapi juga wisata kuliner dan wisata religi.

"Orang biasanya keliru antara Puncak Jaya dan Puncak Papua. Keduanya berbeda, kalau Puncak Jaya itu adalah induk dari puncak (yang ada di Papua), lokasinya di perbatasan," kata Bupati Puncak Papua, Willem Wandik dalam program Nusaraya di Kompas Gramedia di Jakarta Pusat, Rabu (31/5/2023).

Baca juga:

Willem mengatakan bahwa Puncak Papua punya beragam wisata unggulan yang sayang untuk dilewatkan. Berikut beberapa di antaranya:

 

Rekomendasi wisata di Puncak Papua

1. Menjelajahi Carstensz Pyramid

Tiga anggota pendaki asal Maluku Rosna Pesilett (tengah), Koko Handoko (kiri) dan Budi Herman (kanan) saat berada di atas puncak Cartnesz, Papua, 14 September 2019. foto dok Rosna PesiletteKOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Tiga anggota pendaki asal Maluku Rosna Pesilett (tengah), Koko Handoko (kiri) dan Budi Herman (kanan) saat berada di atas puncak Cartnesz, Papua, 14 September 2019. foto dok Rosna Pesilette

Wisatawan yang gemar berpetualang dan pendaki mungkin sudah tidak asing dengan Carstensz Pyramid yang berselimut salju di Puncak Papua.

"Kami melihat bahwa Carstensz adalah salah satu nilai wisata yang tidak perlu dipromosikan lagi karena sudah banyak orang yang ke sana," kata Willem.

Dilaporkan dari Kompas.com, Selasa (24/1/2023), Carstensz Pyramid merupakan satu dari tiga puncak gunung yang ada di Pegunungan Jayawijaya.

Carstensz Pyramid juga sempat beberapa kali berganti nama, mulai dari Puncak Soekarno, Puncak Ndugundugu, hingga Puncak Nemangkawia.

Baca juga: Marak Pendaki Ilegal di Carstensz Pyramid Papua, Ini Kata Pemandu

2. Mandi air panas

Pemandian air panas di Kabupaten Puncak Papua.Dok. Pemerintah Kabupaten Puncak Papua. Pemandian air panas di Kabupaten Puncak Papua.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Puncak Papua Darwin H.L. Tobing mengatakan, ia merekomendasikan wisata air panas di Kabupaten Puncak Papua selain Carstensz Pyramid.

"Jadi kalau di sana (Carstensz Pyramid) orang kedinginan, setelah itu bisa mandi air panas," kata Tobing dalam kepada Kompas.com, Rabu (31/5/2023).

Baca juga: Perjalanan Desa Wisata Arborek Jadi Desa Terbersih di Papua Barat

3. Kulineran

Ilustrasi ubi yang dijajakan di pasar di Wamena, Papua.Dok. Shutterstock/Tanya Keisha Ilustrasi ubi yang dijajakan di pasar di Wamena, Papua.

Usai lelah menjelajahi Carstensz Pyramid nan dingin dan berendam di pemandian air panas, wisatawan dianjurkan menyicipi hidangan unik di Kabupaten Puncak.

"Di sana (Puncak Papua) ada yang namanya ubi pelangi. Ubi ini berwarna-warni dan rasanya manis," kata Willem.

Ia melanjutkan, ubi pelangi tersebut hanya bisa tumbuh di Kabupaten Puncak dan tidak bisa tumbuh jika bibitnya ditanam di daerah lain, seperti di Wamena.

Baca juga:

4. Kunjungi tempat meramal mimpi

Willem mengatakan, di Kabupaten Puncak terdapat lokasi wisata religi yang keramat dan menarik untuk dikunjungi karena dipercaya bisa "meramal mimpi".

"Kalau kita tidur di tempat keramat ini dan kita bermimpi, mimpinya tidak bisa meleset," katanya.

Jika wisatawan tertarik untuk berkunjung, Willem melanjutkan, ada persyaratan khusus supaya mimpi tersebut dapat diramalkan dengan benar. 

Salah satunya yaitu waktu terlelap dan bangun tidur harus bersamaan dengan orang yang ikut bermimpi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com