Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Melahirkan di Pesawat, Ini 6 Tips Naik Pesawat Saat Hamil

Kompas.com - 01/07/2023, 13:16 WIB
Sania Mashabi,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada Selasa (27/6/2023) lalu, ada seorang penumpang pesawat Pelita Air yang melahirkan di tengah penerbangan dari Jakarta ke Surabaya, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, Jumat (30/6/2023).

Video persalinan tersebut pun diunggah ke media sosial. Salah satu pengunggah menyampaikan, proses persalinan tersebut dibantu oleh seorang make-up artist bernama Yulia Maria.

Baca juga: 

Terkait peristiwa tersebut, meskipun ibu hamil diperbolehkan naik pesawat, namun ada sejumlah hal yang harus diperhatikan sebelum terbang.

"Secara keilmuan sendiri, naik pesawat selama kehamilan itu sangat aman," kata Dokter Spesialis Kandungan dari Rumah Sakit Pondok Indah-Puri Indah, Jakarta Barat, Ni Komang Yeni kepada Kompas.com, Jumat (30/6/2023).

Ia pun mengimbau ibu hamil mengikuti beberapa tips berikut sebelum naik pesawat terbang:

Tips naik pesawat untuk ibu hamil

1. Siapkan surat rekomendasi dokter

Ilustrasi ibu hamil naik pesawatShutterstock/Prostock Studio Ilustrasi ibu hamil naik pesawat

Komang mengatakan, maskapai penerbangan biasanya memperbolehkan ibu hamil naik pesawat selama memiliki surat rekomendasi dari dokter.

Surat itu berisi tentang pemberitahuan layak atau tidaknya kondisi penumpang tersebut untuk mengikuti perjalanan menggunakan pesawat.

"Biasanya sebelum naik pesawat pasti ada rekomendasi dari dokter biasanya 2x24 jam sebelum terbang apakah bisa terbang atau enggak," ujarnya.

Baca juga: 

2. Bawa obat anti kontraksi

Selama duduk di dalam pesawat, Anda bisa melakukan beberapa latihan kaki untuk melancarkan peredaran darah.Unsplash/Suhyeon Choi Selama duduk di dalam pesawat, Anda bisa melakukan beberapa latihan kaki untuk melancarkan peredaran darah.

Ibu hamil yang sudah memasuki usia kehamilan trimester kedua dan ketiga, namun ingin naik pesawat terbang diminta membawa obat anti kontraksi.

Obat itu, kata Komang, perlu dibawa untuk berjaga-jaga apabila ada kontraksi awal ataupun pendarahan.

"Kalau hamil sudah cukup besar trimester 2-3 harus ada obat anti kontraksi untuk berjaga-jaga saja, siapa tau ada pendarahan, kontraksi yang berlebihan," tuturnya.

3. Pastikan riwayat kesehatan

ilustrasi ibu hamil naik pesawatShutterstock/Odua Images ilustrasi ibu hamil naik pesawat

Komang juga menyarankan agar ibu hamil dengan riwayat diabetes melitus, hipertensi, atau dengan riwayat sulit hamil agar lebih berhati-hati selama penerbangan.

Sebelum berangkat, mereka juga dianjurkan untuk melakukan konsultasi dan melakukan observasi kondisi tubuh ke dokter kandungan.

"Harus ekstra hati-hati, tapi bukan berarti tidak boleh (naik pesawat). Tapi hati-hati dalam observasi yang lebih ketat dari dokter," tutur Komang.

Baca juga: Ule Nale, Tradisi Tahunan Sikka NTT yang Tak Boleh Diikuti Ibu Hamil

4. Banyak minum

Ilustrasi menjaga hidrasi di pesawatFreepik Ilustrasi menjaga hidrasi di pesawat

Kabin pesawat, menurut Komang, adalah area yang paling kering.

Oleh karena itu, ia menyarankan ibu hamil untuk lebih banyak minum air mineral demi mencegah kemungkinan dehidrasi.

Baca juga: Bolehkah Naik Pesawat Saat Hamil Besar?

5. Tetap beraktivitas

Ilustrasi Kabin PesawatUnplash/Alexander Schimmeck Ilustrasi Kabin Pesawat

Jika sedang dalam penerbangan jarak jauh (long-haul flight), ibu hamil dianjurkan untuk sedikit beraktivitas.

Beberapa aktivitasnya, antara lain bangun dari kursi untuk ke kamar kecil setiap dua sampai tiga jam sekali, lalu melakukan pemanasan ringan agar tubuh tidak kaku.

"Aktivitas dua jam, tiga jam bangun ke toilet biar ada aktivitas. Stretching ringan terus duduk lagi," kata dia.

Baca juga: Jangan Bercanda soal Bom saat Naik Pesawat, Ini 4 Alasannya

6. Jangan menahan buang air kecil

ILUSTRASI - Toilet pesawatShutterstock ILUSTRASI - Toilet pesawat

Komang juga tidak menyarankan ibu hamil yang sedang naik pesawat untuk menahan buang air kecil.

Menahan buang air kecil, lanjutnya, berpotensi memunculkan infeksi saluran kemih.

"Jangan menahan kencing, paling lama empat jam harus sudah buang air kecil karena ada risiko infeksi saluran kemih," jelas dia.

Baca juga: Naik Pesawat Kini Boleh Tak Pakai Masker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com