Makna dari telok abang sama halnya dengan bendera Sang Saka Merah Putih. Warna merah pada telur melambangkan keberanian, sedangkan isi telur yang berwarna putih bermakna suci.
Syarifuddin (2022) dalam Jurnal berjudul Eksistensi Telok Abang Sebagai Tradisi Agustusan di Kota Palembang, menuturkan, telur berwarna merah merupakan simbol melawan penjajah Belanda.
Warna merah menunjukkan perlawanan dan keberanian masyarakat Indonesia dalam melawan penjajah. Sedangkan, telur adalah lambang kehidupan.
Sementara, telur merah dilengkapi dengan kapal bertujuan agar masyarakat Palembang senantiasa ingat bahwa dulunya Palembang adalah kerajaan maritim yang sangat besar.
Baca juga:
Sebelum digunakan untuk memperingati HUT RI, tradisi telok abang sudah muncul sejak penjajahan Belanda, seperti dikutip dari Tribun Travel. Pada masa itu, telok abang digunakan untuk memperingati ulang tahun Ratu Belanda Wilhelmina II
Dahulu, ada perlombaan kreasi telur merah dan perahu hias. Awalnya telok abang menggunakan telur itik, namun kini berganti dengan telur ayam.
Selain telok abang, masyarakat Palembang memiliki olahan telur lainnya, yang dibuat khusus untuk perayaan 17 Agustus, yakni telok ukan dan telok pindang.
Telok ukan adalah kuliner yang cukup unik, karena dibuat dari cangkang telur bebek. Namun, isinya adalah kue dengan cita rasa gurih dan asin.
Sedangkan, telok pindang merupakan olehan telur rebus dengan bumbu pindang. Bumbu tersebut kaya akan rempah, antara lain daun jambu biji, daun salam, bawang, dan garam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.