Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Wisata Sejarah dan Budaya di Payakumbuh, Ada Rumah Gadang yang Usianya Ratusan Tahun

Kompas.com - 25/09/2023, 13:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Kota Payakumbuh merupakan salah satu kota di Sumatera Barat yang memiliki sejumlah destinasi wisata budaya dan sejarah. Pengunjung bisa berekreasi sekaligus memahami budaya dan sejarah Sumatera Barat.

Salah satu wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh yang wajib dikunjungi adalah rumah gadang. Ada sejumlah destinasi di Kota Payakumbuh yang menyajikan rumah ada Minangkabau tersebut. 

Baca juga:

Kompas.com merangkum wisata sejarah dan budaya di Payakumbuh sebagai berikut:

1. Rumah Gadang Sungai Beringin 

Rumah Gadang Sungai Beringin, salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat
Wikimedia Commons Rumah Gadang Sungai Beringin, salah satu destinasi wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat

Rumah Gadang Sungai Beringin merupakan rumah adat khas Sumatera Barat. Diresmikan pada 9 Januari 1994, rumah adat ini kemudian menjadi salah satu destinasi wisata budaya yang wajib dikunjungi di Payakumbuh.

Melansir Kompas.com (9/7/2022), daya tarik Rumah Gadang Sungai Beringin adalah dinding yang terbuat dari kayu jati dan berhiaskan ukiran khas Minangkabau, seperti saik galamai, itiak pulang patang, dan kaluak paku.

Rumah yang memiliki halaman luas ini, bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Minangkabau kepada masyarakat luas. Selain destinasi wisata budaya, rumah adat ini kerap digunakan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai acara kesenian hingga pernikahan.

2. Jembatan Ratapan Ibu

Jembatan Ratapan Ibu merupakan sebuah bangunan bersejarah di Kota  Payakumbuh. Melansir dari laman Diskominfo Sumatera Barat, jembatan ini dibangun pada masa pemerintahan Belanda pada 1818 silam.

Sayangnya, Jembatan Ratapan Ibu memiliki cerita kelam. Sebab, jembatan yang melintasi Sungai Batang Agam ini menjadi lokasi penjajah Belanda mengeksekusi pemuda Indonesia.

Kemudianm jasad mereka langsung dibuang ke Sungai Batang Agam yang mengalir di bawahnya. Namun, dibalik sejarahnya yang cukup kelam bagi bangsa Indonesia tersebut, Jembatan Ratapan Ibu ini cukup populer sebagai destinasi wisata sejarah di Kota Payakumbuh

3. Rumah Tan Malaka 

Rumah Tan Malaka di Sumatera BaratWikimedia Commons Rumah Tan Malaka di Sumatera Barat

Rumah Tan Malaka merupakan kediaman pahlawan nasional tersebut menghabiskan masa kecilnya sebelum hijrah ke Bukittinggi, seperti dilansir dari Antara.

Bangunan rumah bergaya arsitektur tradisional Minangkabau. Rumah Tan Malaka terdiri dari tiga ruangan, yakni ruang depan, ruang tengah, dan kamar tidur.

Dalam rumah tersebut, terdapat barang-barang memorabilia Tan Malaka. Selain itu, ada koleksi buku yang ditulis Tan Malaka, buku tentang Tan Malaka, serta benda-benda yang pernah digunakan Tan Malaka.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

 

Pertunjukkan Randai, salah satu wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat
Wikimedia Commons Pertunjukkan Randai, salah satu wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat

4. Pertunjukkan Randai

Pertunjukkan Randai, salah satu wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera BaratWikimedia Commons Pertunjukkan Randai, salah satu wisata sejarah dan budaya di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat

Kota Payakumbuh merupakan rumah bagi pertunjukkan Randai yang merupakan kesenian khas Minangkabau. Kesenian Randai menggabungkan menggabungkan kesenian musik, tari, drama dan silat khas Minangkabau, seperti dilansir dari Jadesta Kemenparekraf.

Kesenian tradisional ini dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran. Kemudian, para pemain melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian dengan bergantian.

Randai dipimpin oleh satu orang yang biasa disebut panggoreh. Pertunjukkan Randai dapat menghabiskan waktu selama satu hingga lima jam, dengan mengambil cerita dari kisah kehidupan nyata di tengah masyarakat. 

5. Kampung Rendang 

ilustrasi rendang minang. Rendang adalah salah satu makanan khas Lebaran yang ada di Indonesia.SHUTTERSTOCK/Michaelnero ilustrasi rendang minang. Rendang adalah salah satu makanan khas Lebaran yang ada di Indonesia.

Rendang merupakan salah satu kuliner khas Sumatera Barat yang sudah mendunia. Bahkan, rendang dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia versi CNN.

Di Kota Payakumbuh, terdapat suatu kawasan bernama Kampung Rendang. Mengutip Kompas.com (6/1/2022), pengunjung bisa menjumpai aneka rendang di kawasan ini.

Mulai dari rendang daging sapi, rendang telur, rendang paru, rendang daging ayam, rendang tuna, dan rendang jamur. Kuliner khas Sumatera Barat itu dikembangkan oleh UMKM Kampung Rendang.

Lokasi Kampung Rendang berada di Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.

Baca juga:

6. Rumah Gadang Balai Nan Duo

Rumah Gadang Balai Nan Duo merupakan rumah ruah gadang terbesar di Kota Payakumbuh, seperti dikutip dari Antara. Bangunan rumah gadang yang diperkirakan didirikan pada 1840, masih tampak megah hingga kini.

Meskipun telah melalui beberapa kali proses pemugaran, namun bentuk asli bangunan rumah gadang itu masih tetap dipertahankan. Bahan yang digunakan untuk menggunakan membangun rumah gadang tersebut berupa kayu yang digabungkan menggunakan pasak, kecuali tangga yang terbuat dari batu dilapis semen.

Lokasinya berada di Kelurahan Balai Nan Duo Koto Nan IV, Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Dari pusat Kota Payakumbuh berjarak sekitar 20 km.

7. Kampung Adat Balai Kaliki 

Sejumlah anak bermain lompat tali di Kampung Adat Balai Kaliki, Payakumbuh, Sumatera BaratShutterstock/KiwiGraphy Studio Sejumlah anak bermain lompat tali di Kampung Adat Balai Kaliki, Payakumbuh, Sumatera Barat

Jika ingin mempelajari budaya dan sejarah Minangkabau, wisatawan bisa berkunjung ke Kampung Adat Balai Kaliki. Kampung adat ini, merupakan salah satu destinasi wisata budaya dan edukasi di Sumatera Barat yang diresmikan akhir 2019 lalu.

Kampung ini merupakan satu-satunya kampung adat di Kota Payakumbuh yang masih melestarikan adat istiadat Minangkabau. Jika berkunjung ke Kampung Adat Balai Kaliki, wisatawan akan menjumpai beragam rumah gadang.

Rumah tradisional Minangkabau tersebut, telah berusia lebih dari 100 tahun. Meskipun telah mengalami modifikasi, namun rumah gadang tersebut masih mempertahankan bentuk aslinya.

Selain itu, wisatawan bisa menjumpai kesenian tradisional, seperti Tari Podang. Jika ingin menginap, tersedia homestay di Kampung Adat Balai Kaliki. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com