Lebih lanjut, Sofyan menjelaskan bahwa metode yang ia dan kelompok APGI gunakan merupakan konsep grade dari seluruh dunia, yang kemudian dikolaborasikan dan disesuaikan dengan kondisi gunung di Indonesia.
"Grade ini banyak dari seluruh dunia, kami hanya mengkolaraboasi data. Konsep apa yang cocok akhirnya kami terapkan," ujar dia.
Adapun untuk saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan dan menunggu masukan serta penilaian dari pihak terkait.
Baca juga: 4 Tips Cegah Kebakaran Saat Mendaki Gunung, Jangan Buat Api Unggun
Jika tidak ada masukan atau revisi, barulah akan dibuat kalkulator untuk menghitung angka kesulitan rute tiap gunung, sehingga bisa dimasukan ke dalam grade tertentu.
"Kalau enggak ada yang berkomentar setidaknya selama setahun ini, tidak ada perubahan, rencananya mau buat kalkulator. Jadi bisa ketahuan nanti gunung ini grade-nya apa," tutur dia.
Rencananya, informasi mengenai grade gunung tersebut akan dibuat dalam bentuk aplikasi ataupun situs. Nantinya, siapapun pendaki bisa juga mengunggah data gunung di lokasi mereka, usai melakukan pendakian.
Kemudian, data gunung itu nantinya akan diolah sehingga bisa diketahui grade dari gunung-gunung yang sudah didaki. Selanjutnya, siapapun bisa mengakses dan memperoleh manfaat dari informasi tersebut.
"Selama setahun ini, kalau sudah tidak ada perubahan dan lain sebagainya, siap publish, tentu akan dipublikasi dan disebarluaskan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.@kompastravel Namanya Potrobayan River Camp di Srihardono, Kepanewon Pundong, Bantul, DIY. Di sini, kamu bisa camping dengan latar belakang suara aliran sungai yang mendamaikan. Udaranya juga masih sejuk karena berada di kawasan perbukitan. Tertarik camping di sini?? #potrobayanrivercamp #wisatabantul #wisatajogja ? original sound - Travel Kompascom