Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Hanya Ada 7 Patung Pahlawan Revolusi di Monumen Pancasila Sakti

Kompas.com - 28/09/2023, 18:14 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

3 Pahlawan Revolusi lainnya

Soleh menjelaskan, ketiga Pahlawan Revolusi lain juga gugur dalam peristiwa yang sama, namun berbeda. 

"Yang dua itu (gugur saat) Peristiwa Kentungan di daerah Yogyakarta yaitu Kolonel Katamso dan Letkol Sugiyono," tuturnya. 

Berdasarkan Buku Panduan Monumen Pancasila Sakti, Kolonel Katamso dan Letkol Sugiyono diculik lalu dibawa ke daerah Kentungan pada 1 Oktober 1965. Jenazah keduanya lantas dimasukkan ke sebuah lubang.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 21 Oktober 1965, jenazah keduanya ditemukan. 

Baca juga:

Pahlawan Revolusi selanjutnya adalah Ajun Inspektur Polisi Tingkat I K.S. Tubun. Pada 1 Oktober 1965, kata Soleh, Ajun Inspektur Polisi Tingkat I K.S. Tubun tengah menjaga kediaman Wakil Perdana Menteri II DR. J. Leimena di Jakarta. 

"Ajun Inspektur Polisi Tingkat I K.S. Tubun saat itu menjaga (rumah) DR. J. Leimena pada saat PKI (Partai Komunis Indonesia) mengepung rumah Jenderal (A.H.) Nasution. Pada saat itu ada beberapa anggota PKI mengepung rumah Leimena karena rumahnya dekat dengan (Jenderal A.H.) Nasution," terangnya.

Menurut Buku Panduan Monumen Pancasila Sakti, waktu itu Ajun Inspektur Polisi Tingkat I K.S. Tubun gugur ditembak saat berusaha mempertahankan senjatanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com