KOMPAS.com - Goa Tapak Raja merupakan salah satu destinasi wisata alam dekat kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sedang dibangun untuk kunjungan wisatawan.
Lokasinya berada di Desa Wonosari, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimaatan Timur. Jarak lokasinya sekitar 31 kilometer dari Titik Nol Nusantara, dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam perjalanan.
Menurut penuturan Kepala Desa Wonosari bernama Kasiyono, Goa Tapak Raja ini diyakini sebagai lokasi pertapaan pada zaman kerajaan.
Baca juga:
"Siapa nama raja yang bertapa di sini tidak sebutkan (tidak ada informasi detail). Tapi pada zaman kerajaan, konon goa ini dijadikan sebagai tempat pertapaan. Itu juga diyakini oleh tokoh adat atau pemangku suku Paser," kata Kasiyono di lokasi, Selasa (3/10/2023).
Ia melanjutkan, setelah zaman kerajaan, kegiatan pertapaan di Goa Tapak Raja kemudian diikuti oleh seorang tokoh suku Paser pada zaman gerombolan, yakni sekitar 1950 hinga 1960-an.
"Tokoh tersebut tinggal di sini memperdalam ilmu kanuragan (ilmu bela diri secara supranatural)," kata Kasiyono.
Masyarakat juga percaya bahwa tokoh yang bertapa di Goa Tapak Raja tersebut memiliki seorang sahabat yang menunggu di dalam goa, bernama Bea.
Baca juga: 5 Tempat Wisata Dekat IKN Nusantara, Ada Goa Tapak Raja
Kata Kasiyono, Bea ialah sosok makhluk halus penunggu goa. Maka dari itu, goa ini pernah disebut dengan nama Goa Bea.
Dahulu, kawasan di sekitar Goa Batu Tapak Raja ini banyak ditumbuhi pohon elai, yaitu pohon durian berwarna kuning, yang dalam bahasa Paser disebut dengan paken.
Maka dari itu, kawasan Goa Batu Tapak Raja ini dahulu sempat disebut dengan nama Kampung Paken.
Setelah sang tokoh suku Paser tidak lagi bertapa di Tapak Raja, goa tersebut tidak ada lagi penghuninya.
Sekitar 1983, kata Kasiyono, ada masyarakat Jawa yang transmigrasi dan menjadikan goa tersebut sebagai wisata untuk masyarakat lokal.
Pembangunan Goa Tapak Raja tidak berjalan mudah. Pasalnya, saat itu belum ada akses jalanan untuk kendaraan bermotor menuju kawasan goa.
"Belum ada jalan pada saat itu, jadi perlu jalan kaki sekitar 1,5 kilometer dari kantor desa menuju goa," katanya.
Saat dirinya ditugaskan sebagai Kepala Desa Wonosari pada 2016, Kasiyono mengajak masyarakat setempat untuk bergotong royong membangun goa sebagai tempat wisata.
Baca juga: Pengalaman Berkunjung ke Titik Nol, Lokasi IKN Nusantara
Proses perencanaan disusun pada 2017, lalu pengerjaan dilakukan pada 2018. Gotong royong bersama masyarakat membuahkan hasil, karena akses jalan kaki ke lokasi goa jauh lebih singkat dari semula yakni menjadi 600 meter.
Kegiatan pembangunan jalan menuju goa dilanjutkan pada 2019. Pada perencanaannya, destinasi wisata Goa Tapak Raja akan dibuka pada 2020.
Namun sayangnya, pembukaan wisata tidak dilakukan lantaran pandemi Covid-19 melanda. Barulah setelah pandemi reda, Goa Tapak Raja diresmikan sebagai destinasi wisata pada 28 Mei 2022.
Kata Kasiyono, pengambilan nama "Tapak Raja" sebagai nama goa dikarenakan di dalam goa terdapat stalaktit yang bentuknya menyerupai telapak kaki manusia.
"Namanya 'Goa Tapak Raja' karena ada stalaktit bentuk tapak kaki manusia, dan di goa ini konon dulu dijadikan sebagai pertapaan pada masa kerjaan," katanya.
Saat ini, Goa Tapak Raja masih dalam proses pembangunan untuk wisata dekat IKN. Hal ini dapat dilihat dari progres pembangunan pujasera di dekat gerbang masuk goa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.