SINGAPURA, KOMPAS.com - Jika mencari suasana baru untuk menikmati Singapura, menjajal Singapore Sidecars bisa menjadi pilihan.
Wisatawan bakal dibawa berkeliling naik vespa dengan sespan alias sidecar dan mengunjungi beberapa spot heritage, seperti Joo Chiat, Tiong Bahru, dan Kampong Glam.
Durasi perjalanan mulai dari satu jam. Tidak cuma berkeliling, tetapi wisatawan juga akan diajak berhenti di beberapa spot untuk mengambil foto.
"Durasinya bisa satu, dua, tiga jam," ungkap Co-founder Singapore Sidecars, Simon Wong di sela trip Kompas.com bersama Singapore Tourism Board (STB), Kamis (5/10/2023).
Baca juga: Belum Banyak yang Tahu, Ini 5 Tempat Wisata Hidden Gem di Singapura
Tarif Singapore Sidecars adalah 198 dollar singapura (sekitar Rp 2,2 juta) per pax per jam dan 297 dollar singapura (sekitar Rp 3,4 juta) per pax per 90 menit.
Minimal usia untuk menaiki sidecar adalah 10 tahun.
Ini kali pertama bagi saya naik vespa dengan sespan alias sidecar.
Kesan pertama, beberapa menit awal terasa agak "aneh" karena sudut pandang yang begitu rendah.
Saya langsung terbayang jika menaikinya di jalanan di Indonesia, di mana kita bakal berpapasan dengan banyak truk dan kendaraan besar lainnya.
Baca juga: Singapura Targetkan Angka Kunjungan Turis Indonesia seperti Sebelum Pandemi
Belum lagi macet jalanan di kota-kota besar kita, seperti Jakarta, yang membuat posisi seperti ini agaknya kurang nyaman karena bikin kita menghirup polusi.
Namun, jalanan Singapura berbeda. Sempat beberapa kali menjelajahi sudut-sudut Singapura, ini pertama kalinya bagi saya naik motor di Negeri Singa. Tentu sensasinya berbeda.
Tidak ada pembatas kaca kendaraan dan angin langsung menerpa wajah, meskipun terik matahari sore itu juga langsung terasa membakar wajah.
Baca juga: Seusai Pandemi, Indonesia Sumbang Turis Terbanyak ke Singapura
Untuk wisatawan yang senang mengambil foto suasana, naik sidecar juga bisa menjadi opsi menarik agar mendapatkan hasil foto yang lebih optimal.
Sebab, selain tak terhalang kaca, vespa juga melaju tidak terlalu kencang.
Pengendara vespa yang menemani saya sangat informatif. Dia memperkenalkan nama-nama jalan sekaligus kisah di baliknya, serta nama daerah yang tengah kami kunjungi.
Meskipun, seringkali saya tak bisa mendengarnya terlalu jelas karena terhalangi helm dan, tentu saja, suara mesin vespa yang kencang.
View this post on Instagram
Misalnya, ketika kami singgah sejenak di mural bergambar kura-kura di Tanjong Katong atau "Turtle Cape" dalam bahasa inggris.
Sembari mengendarai vespa melewati rumah-rumah dengan halaman tinggi bak rumah panggung, pengendara saya menjelaskan bahwa dulunya area itu adalah pantai, sebelum akhirnya dilakukan reklamasi.
Di sana kami sempat singgah sejenak. Katanya, untuk mengambil beberapa foto.
Simon Wong menjelaskan, ketika melakukan pemesanan, calon pelanggan akan diberikan beberapa opsi rute. Di beberapa titik mereka akan berhenti agar para pelanggan punya waktu untuk berfoto.
"Tapi kalau ada special request bisa juga berhenti di titik lain, misalnya jika pelanggan sedang berulang tahun atau ada kesempatan lainnya," kata Simon.
Baca juga: 6 Tips Berkunjung ke Bird Paradise Singapura, Jangan Lupa Topi
Sepanjang perjalanan, tak jarang saya merasa jadi pusat perhatian karena vespa yang saya naiki berwarna kuning dan kami berjalanan iring-iringan.
Setelah melalui sejumlah destinasi dan berhenti di beberapa spot untuk mengambil foto, tak terasa satu jam pun berlalu.
Pengalaman ini cukup berkesan bagi saya karena terasa menjadi cara baru menikmati Singapura. Meskipun, teriknya marahari dan panasnya cuaca saat itu agak mengurangi kenyamanan.
Baca juga: Tutup Sementara, Ketahui 6 Fakta Unik Patung Merlion Singapura
Lain kali, mencoba Singapore Sidecars pada malam hari mungkin bisa menjadi pilihan menarik. Sebab, Singapura punya banyak sudut-sudut kota yang dihiasi lampu-lampu indah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.