Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kudus Dijuluki Kota Kretek? Ketahui 5 Alasannya

Kompas.com - 08/11/2023, 20:40 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Jika mendengar julukan Kota Kretek, nama Kota Kudus pastinya akan terlintas di pikiran kita. Namun, mengapa Kudus dijuluki Kota Kretek? Simak ulasannya berikut ini.

Kudus merupakan sebuah kabupaten yang berada di utara Jawa Tengah berbatasan dengan Demak, Jepara, dan Pati. Selain terkenal dengan julukan Kota Kretek, Kudus juga dijuluki sebagai Kota Santri dan Kota Jenang.

Baca juga:

Kudus mempunyai sejumlah destinasi wisata populer, salah satunya adalah Masjid Menara Kudus atau Masjid Al Aqsa Menarat Qudus. Masjid ini dibangun oleh Sunan Kudus pada 1549 sehingga usianya mencapai 474 tahun, sekaligus menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia.

5 alasan Kudus dijuluki Kota Kretek 

Setidaknya, lima empat alasan mengapa Kudus dijuluki Kota Kretek. Berikut ulasannya seperti dihimpun Kompas.com.

1. Kretek lahir di Kudus 

Ternyata, kretek lahir di Kudus. Melansir dari situs Visit Jateng, asal usul nama kretek bermula dari sosok legendaris di Kudus, bernama Haji Djamhari. Ia mengidap penyakit sesak nafas.

Untuk mengobati sakitnya, Haji Djamhari mengambil minyak cengkih dan mengoleskan di dada dan tubuhnya. Setelah dioleskan, ternyata sesak nafasnya reda. 

Kemudian, Haji Djamhari meracik cengkeh yang dihaluskan, kemudian dicampur dengan tembakau. Lalu, campuran cengkeh dan tembakau itu dilinting menggunakan klobot atau kulit jagung kering, diikat dengan benang, dibakar, dan dihisap.

Nah, saat dibakar lintingan cengkeh dan tembakau itu menghasilkan bunyi kemretek atau kretek sehingga menjadi asal-usul nama kretek. 

Bagas Nurkusuma Aji, dalam tulisan Mengapa Kudus Dikenal Sebagai Kota Kretek? yang diakses melalui situs komunitaskretek.or.id, menuturkan, sosok Haji Djamhari hidup di Kudus pada akhir abad ke-18. Oleh sebab itu, kretek pun lahir di sekitar periode tersebut.

Kala itu, racikan cengkeh dan tembakau  Haji Djamhari pun menyebar luas. Banyak masyarakat yang datang untuk meminta kretek tersebut.

2. Sang Raja Kretek dari Kudus 

Kertas pembungkus rokok menjadi salah satu koleksi di objek wisata Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (03/9/2016). KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Kertas pembungkus rokok menjadi salah satu koleksi di objek wisata Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (03/9/2016).

Peluang tersebut, ditangkap oleh Nitisemito untuk memproduksi rokok kretek dengan skala besar.

Maka, sejarah kretek di Kudus berlanjut di tangan Nitisemito, yang dijuluki Sang Raja Kretek dari Kudus, seperti dikutip dari Kompas.com (25/2/2023). Nitisemito yang lahir pada 1863 di Kudus tersebut, merupakan seorang pengusaha. 

Sempat berganti usaha, Nitisemito akhirnya memproduksi rokok kretek dengan merek Tjap Bal Tiga. Merek Tjap Bal Tiga resmi digunakan pada 1906 dan dipatenkan pada pemerintah Hindia Belanda 1908 dengan didaftarkan menjadi NV Bal Tiga Nitisemito. 

Nitisemito lalu mendirikan sebuah pabrik bernama Kretek Cigaretten Fabriek M Nitisemito Koedoes, dengan merek dagang Bal Tiga (tiga bola), serta terdaftar resmi per 18 Februari 1908.

Lambat laun, produksi rokok kretek Nitisemito terus berkembang. Tidak hanya di Kudus, produk rokok kretek Tjap Bal Tiga dipasarkan hingga seluruh Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, bahkan ke negeri Belanda.

Antara 1930-1934, produksi kretek Tjap Bal Tiga mencapai 2-3 juta batang per hari. Lonjakan tajam terjadi pada 1938 ketika pabriknya mampu menghasilkan 10 juta batang per hari, serta mempekerjakan 10.000 karyawan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Museum Kretek Kudus, salah satu lokasi syuting serial Gadis KretekShutterstock/Faris Fitrianto Museum Kretek Kudus, salah satu lokasi syuting serial Gadis Kretek

3. Banyak perusahaan rokok 

Seiring berjalannya waktu, pabrik rokok rumahan maupun skala besar lahir di Kudus. Sejumlah perusahaan rokok besar di Kudus antara lain, PT Djarum, PT Nojorono Kudus, PT Sukun, PT Gudang Garam Tbk, dan sebagainya. 

Selain perusahaan skala raksasa, terdapat usaha rokok skala menengah dan rumah tangga.

Baca juga:

4. Industri rokok menopang ekonomi Kudus

Dengan keberadaan banyak perusahaan rokok di Kudus, tidak heran jika perekonomian kabupaten ini ditopang oleh industri rokok.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku Kudus pada 2022 sebesar Rp 114, 66 triliun.

Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 90,12 triliun berasal dari industri pengolahan, yang mana di dalamnya termasuk industri rokok. Bahkan, sejumlah crazy rich Indonesia juga memiliki lini bisnis pabrik rokok di Kudus. 

5. Museum Kretek 

Sejumlah wisatawan saat mengunjungi objek wisata Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (03/9/2016). Salah satu lokasi syuting serial Gadis KretekKOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Sejumlah wisatawan saat mengunjungi objek wisata Museum Kretek Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (03/9/2016). Salah satu lokasi syuting serial Gadis Kretek

Alasan terakhir adalah terdapat Museum Kretek di Kudus, yang merupakan museum rokok satu-satunya di Indonesia, berdasarkan informasi dari Asosiasi Museum Indonesia.

Museum Kretek diresmikan pada 3 Oktober 1986 oleh Gubernur Jawa Tengah kala itu, Soepardjo Rustam, berdasarkan informasi dari Visit Jateng.

Pendirian museum yang berada di atas lahan seluas 2,5 hektar ini, merupakan gagasan dari Soepardjo Rustam yang melihat potensi besar perusahaan kretek di Kudus.

Museum Kretek memiliki sebanyak 1.195 koleksi, yang berkaitan dengan sejarah kretek di wilayah ini. Misalnya, dokumentasi perjalanan Nitisemito Sang Raja Kretek Kudus.

Kemudian, pengunjung bisa menjumpai bahan dan alat produksi rokok kretek tradisional, foto para pendiri pabrik kretek, alat promosi rokok kretek di masa lalu hingga sekarang, diorama proses pembuatan rokok kretek, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Daftar Planetarium dan Observatorium di Indonesia

Jalan Jalan
Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Harga Tiket dan Jam Buka Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur

Travel Update
Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Bali Maritim Tourism Hub, Gerbang Penghubung Pariwisata di Indonesia Timur

Travel Update
Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Banyak Kasus Pungutan Parkir Liar di Tempat Wisata, Digitalisasi Tiket Parkir Jadi Solusi

Travel Update
Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Ramai soal Video Pejabat Ajak Turis Korea Selatan Mampir ke Hotel, Ini Kata Sandiaga

Travel Update
Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Cuaca Cerah, Wisata Lembah Oya Kedungjati di Bantul Sudah Buka Lagi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com