Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Wisata Teh di Jakarta, Belajar Cara Minum dan Jenis Teh

Kompas.com - 26/11/2023, 17:48 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teh telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Indonesia, meski belum sepopuler kopi, menurut laman resmi Kementerian Perindustrian.

Jika ingin mencari tahu lebih jauh soal teh atau sekadar mencoba pengalaman baru, bisa ikut tur wisata teh. Salah satu tur yang bisa dicoba adalah "Jelajah Teh dari Masa ke Masa" dari Wisata Kreatif Jakarta. 

Baca juga: Mengenal Chanoyu, Upacara Minum Teh Tradisional di Jepang

"Teh ditemukan pertama kali di China oleh Kaisar Shen Nong," tutur Pemandu dari Wisata Kreatif Jakarta, Mutia Azzahra kepada Kompas.com saat awal tur, Minggu (19/11/2023).

Teh pun dibawa ke Indonesia pertama kali oleh ahli botani asal Jerman, Andreas Cleyer, tahun 1684. Waktu itu teh dikenal sebagai tanaman hias, dilansir dari laman Jalur Rempah.

Selanjutnya pada abad ke-17, bibit teh dari China didatangkan oleh Pemerintah Belanda. Jumlahnya banyak lantaran untuk ditanam di Tanah Air.

Adapun tur ini berdurasi sekitar empat jam yang meliputi jalan kaki dan naik kendaraan umum menuju tempat terakhir. Berikut kegiatan selengkapnya.

Baca juga:

Belajar minum teh tradisional di Pantjoran Tea House

Ilustrasi perlengkapan untuk minum teh di Pantjoran Tea House, Jakarta Barat, pada Minggu (19/11/2023).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Ilustrasi perlengkapan untuk minum teh di Pantjoran Tea House, Jakarta Barat, pada Minggu (19/11/2023).

Pantjoran Tea House termasuk salah satu tempat yang dituju untuk menikmati teh. Lokasinya di Jalan Pancoran Nomor 4-6, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. 

Di tempat ini, Kompas.com memilih aneka teh yang terbagi menjadi Flower Tea, Green Tea, Pu'er Tea, White Tea, Red Tea, dan Oolong Tea. Harganya mulai Rp 120.000 dan bisa dinikmati bersama-sama (sharing).

Teh pu'er, misalnya, merupakan jenis teh yang difermentasi sehingga rasanya sedikit asam. Semakin tua umurnya, semakin mahal harganya.

Kompas.com juga bisa belajar tata cara menikmati teh tradisional dari China, dari cara memegang cangkir khusus hingga menyesap teh.

Tidak hanya itu, staf Pantjoran Tea House juga menjelaskan terkait alat untuk menyeduh, asal usul, manfaat, tingkat kafein, dan rasa teh tertentu.

Kompas.com pun diberikan dua jenis cangkir yaitu sniffing cup untuk mencium aroma teh dan tea cup untuk meminum teh.

"Pertama-tama teh saya tuang ke sniffing cup, lalu ditutup (oleh tea cup), dan dibalik dengan dua tangan. Sedikit ditekan biar enggak tumpah," ujar salah seorang staf Pantjoran House, Febri, saat tur.

Setelah teh berpindah ke tea cup, letakkan tea cup tersebut ke tatakan yang sudah disediakan. 

Sementara itu, sniffing cup yang telah kosong bisa digunakan untuk menghirup aroma teh.

"Mencium aroma teh itu ada filosofinya, salah satunya untuk relaksasi diri, yang kedua untuk menghormati petani teh di seluruh dunia," ujarnya.

Baca juga: Sejarah Kedatangan Etnis Tionghoa dan Cerita di Balik Arti Nama Glodok

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Mengenal tea blended di Pieces of Peace

Bagian dalam Pieces of Peace di Petak Enam di daerah Glodok, Jakarta Barat, pada Minggu (19/11/2023).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Bagian dalam Pieces of Peace di Petak Enam di daerah Glodok, Jakarta Barat, pada Minggu (19/11/2023).

Puas belajar tata cara menikmati teh di Pantjoran Tea House, Kompas.com dan peserta tur berjalan kaki sejauh 450 meter atau sekitar enam menit menuju Petak Enam di Chandra. Tepatnya ke Pieces of Peace.

Berada di lantai dua, Pieces of Peace juga menjadi tempat untuk belajar menyeduh teh. Jenis-jenis teh yang ada lebih modern, dengan dicampur buah dan bunga (tea blended).

Usai memilih salah satu teh yaitu Symphonies of The Night No. 31- Song #314 yang beraroma buah, Kompas.com melihat demonstrasi cara menyeduh teh.

Proses tersebut cukup interaktif, Kompas.com dan peserta tur diberi pertanyaan soal jenis-jenis teapot (poci) untuk menyeduh berdasarkan jenis teh yang dipilih.

Pada akhir kunjungan, wisatawan membeli aneka jenis daun teh, kombucha (teh fermentasi menggunakan bakteri dan ragi), dan es krim, dan poci.

Baca juga: 4 Aktivitas Wisata di Petak Enam Jakarta, Kulineran dan Belanja

Mengunjungi Siang Ming Tea, hidden gem di Mangga Dua Square

Siang Ming Tea (Toko Teh Siang Ming) di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, pada Minggu (19/11/2023).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Siang Ming Tea (Toko Teh Siang Ming) di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, pada Minggu (19/11/2023).

Perjalanan dilanjutkan dengan naik angkutan umum (angkot) ke Mangga Dua Square. Alamatnya di Jalan Gunung Sahari Nomor 1, Ancol, Jakarta Utara.

Di pusat perbelanjaan tersebut, tepatnya di lantai basement 1, ada toko teh bernama Siang Ming Tea.

Penat setelah mengarungi padatnya lalu lintas dari daerah Glodok ke Gunung Sahari seakan berkurang berkat suasana Siang Ming Tea yang tenang dan beraroma hio. Apalagi para peserta tur juga disuguhkan teh pu'er hangat. 

Selain aneka teh, tempat ini menyajikan aneka mi yang dibuat sendiri baik mi maupun kuahnya. Kompas.com memesan seporsi Beef Noodle (mi daging) seharga Rp 40.000, kuahnya sedikit pedas dengan mi yang kenyal.

Sembari menyantap mi, Kompas.com dan peserta tur bertanya seputar teh kepada pengelola Siang Ming Tea. Kami juga melihat-lihat sisi lain tempat ini yang terdiri dari rak-rak berisi aneka poci dan daun teh kering. 

Daun-daun teh tersebut ada yang disimpan di dalam plastik nan praktis, ada pula yang disimpan dalam bungkusan khusus berbentuk bundar. 

Jika ingin memotret, bertanyalah terlebih dahulu karena ada area tertentu yang tidak boleh diambil gambarnya.

Baca juga: Sejarah Tradisi Patekoan di Glodok Jakarta, Berikan Teh secara Gratis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com