Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cuaca yang Paling Sering Bikin Penerbangan "Delay", Bukan Cuma Badai

Kompas.com - 23/03/2024, 09:09 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada beberapa alasan penerbangan delay atau ditunda. Salah satunya adalah kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

Bila merujuk pada Forbes, cuaca termasuk alasan umum mundurnya jadwal penerbangan, selain kekurangan pilot atau kru pesawat.

Hal yang sama juga ditulis dalam berita Travel+ Leisure. Bila kondisi cuaca buruk, kemungkinan besar penerbangan akan ditunda.

Baca juga: Mudik Lebaran, Kemenhub: Harga Tiket Pesawat Masih Dalam Koridor

Selain itu, pesawat yang terlambat datang atau belum tersedia, juga menjadi alasan penerbangan delay.

Dilansir dari CNN, cuaca termasuk penyebab terbesar masalah lalu lintas udara di Amerika Serikat (AS).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Dari semua penundaan penerbangan yang dilaporkan, sekitar 75 persen disebabkan oleh cuaca buruk.

Cuaca penyebab penerbangan ditunda

Kyle Struckmann, kepala ahli meteorologi penerbangan untuk National Weather Service, menjelaskan empat cuaca yang paling mungkin mengakibatkan penerbangan delay berikut ini.

1. Badai petir

Badai petir tidak terjadi di musim tertentu. Di Indonesia, kondisi ini sangat mungkin terjadi saat musim hujan (Oktober sampai April), terutama pada liburan akhir tahun.

Struckmann menuturkan, badai petir sangat berbahaya bagi perjalanan udara karena mengakibatkan turbulensi hebat akibat arus naik dan turun, serta angin dan hujan es.

Pesawat Batik Air tujuan Ambon- Makassar mengalami penundaan keberangkatan selama kurnag lebih tiga jam di Bandara Pattimura Ambon, Jumat (8/2/2019).Andre (penumpang pesawat)/Istimewa Pesawat Batik Air tujuan Ambon- Makassar mengalami penundaan keberangkatan selama kurnag lebih tiga jam di Bandara Pattimura Ambon, Jumat (8/2/2019).

Turbulensi bisa mengakibatkan guncangan hebat hingga pesawat jatuh akibat kecepatan pesawat yang berubah di ketinggian tertentu.

Umumnya dalam beberapa kasus, pesawat memilih rute lebih panjang, berputar mengelilingi area tertentu, demi menghindari bahaya yang disebabkan oleh badai petir.

Baca juga: Hindari, Waktu Terbang Ini Paling Sering Delay

Selama musim hujan, sebaiknya pilih terbang pagi yang biasanya cuaca masih cerah. Cuaca badai biasa terjadi pada siang hingga sore hari.

2. Salju dan es

Di negara dengan empat musim, cuaca ini biasanya datang pada akhir musim gugur hingga puncak musim dingin.

Bandara di negara bermusim salju harus segera membersihkan landasan pacu dari salju licin agar pesawat tetap bisa lepas landas dan mendarat dengan baik.

Hujan salju lebat di Jepang sebabkan belasan tewas.Unsplash/Flow Clark Hujan salju lebat di Jepang sebabkan belasan tewas.

Sementara itu, bila pesawat sudah lepas landas, pilot harus menjaga agar es salju tidak menumpuk di pesawat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com