Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cuaca yang Paling Sering Bikin Penerbangan "Delay", Bukan Cuma Badai

Kompas.com - 23/03/2024, 09:09 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

“Ketika es menumpuk di sayap, hal itu sangat memengaruhi kinerja pesawat secara signifikan,” kata Struckmann.

Baca juga: 5 Fakta Soal Video Viral Super Air Jet yang Delay Sampai 3 Jam

Terlalu banyak es dapat mengakibatkan pesawat berguling atau bermanuver tak terkendali karena beban terlalu berat.

Tetesan air dari awan bisa membeku dan mengakibatkan es menumpuk di pesawat ketika terbang.

3. Kabut tebal

Kabut tebal termasuk kondisi yang mengakibatkan visibilitas atau arah pandang pilot di dalam pesawat kian rendah.

Kondisi ini sangat mungkin mengakibatkan penundaan penerbangan karena jarak pandang bisa mendekati nol, bila kabut, hujan, atau salju tebal menutupi arah pandang.

Pilot harus bisa melihat landasan pacu dalam pandangan cukup untuk mendeteksi potensi bahaya yang mungkin terjadi.

Baca juga: Pesawat Anda Terkena Delay, Berapa Kompensasinya?

4. Angin kencang

Menurut Struckmann, pesawat idelanya mendarat dan lepas landas ke arah angin sehingga kecepatan dan arah angin sangat penting diperhatikan.

Bila angin terlalu kuat dan bertiup melintasi jalur pesawat, kondisi ini bisa mengakibatkan pendaratan yang sulit atau gagal.

Ilustrasi angin kencang.SHUTTERSTOCK/ underworld Ilustrasi angin kencang.

Alasannya, sulit mengeimbangi kekuatan angin dan permukaan tanah saat pesawat akan mendarat atau lepas landas.

Sebaliknya, angin sakal atau angin yang bergerak berlawanan arah, akan membantu memberi pesawat daya angkat dan stabilitas saat lepas landas dan mendarat. Jika tidak ada angin ini, pesawat sulit lepas landas atau justru mendarat lebih cepat.

Baca juga: Coba 5 Kegiatan Ini saat Penerbangan Kamu Delay

Itu sebabnya, landasan pacu di bandara dibangun agar searah angin bandara agar pesawat lepas landas dan mendarat di tengah angin lebih sering.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com