Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Sejarah Juga Bisa Mengasyikkan

Kompas.com - 20/03/2016, 20:14 WIB
BAGI sebagian orang, sejarah termasuk pelajaran yang menyusahkan di sekolah atau kampus. Alasannya, pelajar atau mahasiswa harus banyak menghafal nama-nama tokoh, peristiwa, tahun kejadian, sampai tempat tertentu. Apalagi, ilmu ini lazimnya terkait hal-hal dari masa lalu.

Padahal, sejarah bisa menjadi salah satu pelajaran mengasyikkan di tengah kemajuan teknologi yang begitu cepat seperti sekarang. Sejarah tidak hanya ada di buku-buku tebal, tetapi juga di berbagai media dan tempat.

Sebut saja novel, film dan video, teater, diskusi, berkunjung ke museum dan gedung-gedung tua, koleksi benda antik, hingga bertanya kepada saksi hidup.

Ada banyak film sejarah terkait Indonesia, seperti November 1828, Tjoet Nja’ Dhien, Sang Kiai, Soegija, Gie, Oeroeg, Hati Merdeka, Sang Penari, 3 Nafas Likas, Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Soekarno: Indonesia Merdeka, dan Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI. Di luar itu juga ada film dokumenter dan video singkat tentang suatu peristiwa yang bertebaran di internet.

Datang ke museum juga seru untuk belajar sejarah. Tak hanya tentang peristiwa nasional, tetapi juga tentang berbagai hal, mulai dari senjata, perhiasan, alat musik, angkutan, perabot rumah tangga, mata uang, hingga tekstil dan pakaian.

Semua cara itu memudahkan kita untuk mempelajari sejarah. Sejarah tak melulu bersumber dari buku bacaan, tetapi juga tontonan, sentuhan, percakapan, dan interaksi sosial. Jika cara-cara ini bisa ditempuh, belajar sejarah juga bisa mengasyikkan, bahkan relevan dengan masa kini.

Berbagai sumber

Menurut Wildan Habibi, mahasiswa Program Studi Sejarah Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, belajar sejarah yang menyenangkan adalah melalui karya sastra.

”Banyak unsur fiksi, tetapi latar waktu, tempat, dan suasana serta sebagian fakta dalam cerita merupakan fakta historis. Jadi, walau tidak bisa dijadikan patokan utama untuk belajar sejarah, karya-karya tersebut bisa membantu untuk memahami latar suasana pada kurun waktu yang diceritakan,” kata Wildan.

Salah satu karya sastra yang menarik minatnya adalah novel Burung-burung Manyar karya Romo Mangunwijaya. ”Alur ceritanya menarik, membuat saya ingin mencari lebih jauh narasi sejarah yang melatari karya tersebut,” ujarnya.

Lain dengan Muhammad Nailur Rofi, mahasiswa Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Bagi dia, berkunjung ke berbagai museum dapat membantu untuk mengetahui fakta sejarah lebih komprehensif melalui benda-benda peninggalan masa lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

3 Syarat Wajib Ada di Destinasi MICE, Salah Satunya Venue

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com