Rudi mengatakan jika biasanya penumpang kapal feri Singapura-Batam memenuhi tiga perempat jumlah kursi yang disediakan di setiap perjalanan, maka dalam sepekan terakhir berkurang. "Biasanya tiga perempat penuh, sekarang hanya kurang sedikit saja," katanya.
Menurut Rudi, pengaruh kabut asap pada kunjungan wisman relatif tidak signifikan dibanding isu-isu penularan penyakit berbahaya seperti flu burung dan SARS. "Apalagi ini sifatnya sebentar," katanya.
Dinas Pariwisata Batam terus berkoordinasi dengan pengelola pelabuhan untuk mengetahui jumlah wisman dan pengaruh kabut asap. Hal yang sama juga terjadi pada kunjungan wisatawan domestik, ada pengurangan, namun tidak signifikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.