KOMPAS.com - Mengunjungi Berlin di Jerman, salah satu tempat yang wajib didatangi wisatawan adalah Tembok Berlin (dalam bahasa Jerman: Berliner Mauer).
Ya, Tembok Berlin yang sering dilihat di youtube atau film-film action barat tahun 70-an merupakan tembok kokoh yang memisahkan Berlin Barat dan Berlin Timur pada masa era perang dingin.
Bayangkan, tembok tersebut dibangun tahun 1961 sepanjang sekitar 155 kilometer. Bertahun-tahun kehidupan warga di Berlin Barat dan Berlin Timur dipisahkan oleh tembok kokoh tersebut.
Baca juga: Checkpoint Charlie di Berlin, Dulu Ditakuti, Sekarang Diburu Turis
Puncak tembok dipasang pipa beton yang cukup besar. Pembangunan tembok dibarengi pendirian 300 menara pengawas yang dilengkapi senjata otomatis, 30 bunker, beberapa pos perbatasan, serta pagar sinyal untuk mendeteksi para pelintas tembok.
Trik kaburnya pun bermacam-macam. Ada memanjat tembok yang dipenuhi kawat berduri, ada yang terbang dengan balon udara panas. Bahkan ada yang merangkak melalui selokan.
Baca juga: Penerbangan Langsung Efektif Menarik Turis Jerman ke Indonesia
Mereka yang berhasil menerobos tembok dan penjagaan akhirnya menikmati udara kebebasan di Berlin Barat.
Siapa nyana, angin perubahan tersulut tahun 1989 gara-gara perubahan dramastis di Blok Timur sampai menimbulkan aksi demonstrasi besar-besaran di berbagai kota di Jerman Timur.
Baca juga: Merasakan Terbang 12 Jam Nonstop Singapura-Berlin Bersama Scoot
Puncaknya pada 9 November 1989, jutaan warga Jerman Timur berbondong-bondong menuju ke pos-pos perbatasan yang kemudian dibuka oleh para penjaga perbatasan.
Hari itu banyak warga Jerman baik Barat dan Timur memberanikan diri merusak Tembok Berlin. Peristiwa inilah yang menandai runtuhnya Tembok Berlin.
Tak jauh dari Checkpoint Charlie, Rabu (20/6/2018), KompasTravel bersama rombongan media yang diundang maskapai Scoot dan dipandu oleh Christian Tanzler dari visitBerlin berjalan kaki menuju Tembok Berlin.
Beruntung tak semua tembok diruntuhkan, masih ada sisa-sisa untuk melihat kekelaman sejarah Jerman masa lalu. Memang ada tembok yang sudah rata dengan tanah. Namun dasar tembok masih terlihat jelas dan dijadikan penanda.
Bahkan tembok-tembok tersebut ada yang dihancurkan, tetapi besi-besinya masih disisakan. Sehingga wisatawan yang datang ke Berlin bisa melihat langsung bagaimana bentuk tembok dahulu dan setelah menyisakan tiang-tiang besinya.
Terbukti, di setiap Tembok Berlin selalu dipenuhi wisatawan. Mereka menatap, membaca perjalanan berdirinya Tembok Berlin dan terakhir mengambil foto-foto di lokasi. Ini juga penting. Hehe...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.