Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Terapkan Protokol Kesehatan, Pelaku Wisata Tetap Butuh Dukungan Pemerintah

Kompas.com - 06/09/2020, 13:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Enam bulan masa pandemi, asosiasi dan pengusaha wisata mulai bangkit bergerak membuka usahanya kembali.

Dalam pembukaan tempat wisata di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal, mereka mengaku telah siap menerapkan dan sudah menjalankan protokol kesehatan.

Ketua Umum Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) Bambang Soetanto mengatakan, ada sekitar 900-1000 taman dan atraksi wisata di bawah asosiasi yang siap dan sudah menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Wisata ke Taman Safari Bogor hingga Bali Safari Marine Park, Ini Panduan Lengkapnya

"Pariwisata domestik memang kelihatan mulai bangkit dan perlu kami kawal dan cermati bersama penerapan protokol K4-nya dan juga keberlangsungan usahanya," kata dia.

Pernyataan itu ia sampaikan dalam seminar online Voxpp Shout! bertajuk Lebih Jauh Kampanye Indonesia Care dan Protokol K4 Di Daya Tarik Wisata, Jumat (4/9/2020).

Namun, imbuh Bambang, butuh pula dukungan dari pemerintah untuk asosiasi dan para pengusaha wisata agar dapat melewati masa pandemi.

Ia mengaku semua taman dan atraksi wisata yang berada di bawah asosiasinya sudah siap mendukung dan menyinergikan prinsip protokol K4 Indonesia Care.

Sekelompok sapi tanduk panjang berjalan di samping mobil wisatawan, Taman Safari Bogor, (31/3/2011). SHUTTERSTOCK/PHOTOGRAPHER253 Sekelompok sapi tanduk panjang berjalan di samping mobil wisatawan, Taman Safari Bogor, (31/3/2011).

Pada kesempatan yang sama, hadir pula sebagai pembicara yaitu Komisaris Taman Safari Indonesia Tony Sumampau.

Ia mengatakan, Taman Safari yakin dengan mengadopsi dan menerapkan protokol K4 sesuai nilai-nilai dan arahan dalam Indonesia Care. Pihaknya lebih percaya diri untuk menghadirkan atraksi wisata yang sehat, bersih, dan aman, sekaligus berwawasan lingkungan hidup.

"Selain itu dalam waktu yang bersamaan, kepercayaan masyarakat untuk berkunjung juga tumbuh terhadap tempat yang kami kelola," ujar dia.

Baca juga: Agar Pariwisata Aman, Kemenparekraf Siapkan Pedoman CHSE

Salah satu contoh penerapan protokol di Taman Safari, imbuh Tony, adalah adanya batasan kapasitas pengunjung di setiap atraksi wisata.

Pembatasan itu dilakukan untuk memastikan bahwa usaha wisatanya telah menjalankan physical distancing atau jaga jarak fisik.

Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengeluarkan kampanye Cleanliness, Health, Safety and Environment atau lebih dikenal CHSE.

Wisatawan yang ingin menaiki kereta gantung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (5/7/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Wisatawan yang ingin menaiki kereta gantung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Minggu (5/7/2020).

Program itu juga dikenal dengan program protokol K4 yang mencakup kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf RI Frans Teguh menjelaskan, adanya pergerakan orang untuk kembali berwisata membuat asosiasi dan pengusaha daya tarik wisata harus memastikan kembali protokol kesehatan.

Baca juga: Pariwisata Lombok Buka Kembali, Ada Sertifikasi CHSE

"Seiring mulai melonggarnya pembatasan sosial, kami melihat fenomena baik di mana destinasi wisata dan taman-taman rekreasi sudah mulai kembali dibuka dan menerima pengunjung," kata dia.

Frans melanjutkan, khususnya di akhir pekan sudah mulai ada pergerakan orang untuk berwisata. Oleh karena itu penting untuk mencermati dan memastikan penerapan protokol kesehatan, kebersihan, dan keselamatan secara baik di tempat-tempat wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com