Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunjung Objek Wisata di Jateng Turun 24 Persen Dibanding Tahun Lalu

Kompas.com - 19/05/2021, 17:33 WIB
Riska Farasonalia,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Angka kunjungan wisatawan di Jawa Tengah pasca-lebaran tahun ini mengalami penurunan sebanyak 24 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah mencatat jumlah wisatawan pada tahun 2020 sebanyak 960.460 orang, sedangkan pada tahun 2021 sebanyak 722.572 orang.

Baca juga: Jateng di Rumah Saja, Kunjungan Wisata ke Bantul Turun 20 Persen

Kepala Disporapar Jawa Tengah Sinoeng Nugroho Rachmad menjelaskan, turunnya jumlah kunjungan wisatawan tersebut dikarenakan ada pembatasan dan penutupan objek wisata di Jawa Tengah.

"Pembatasan kuota wisatawan di destinasi wisata di tahun 2020 sebanyak 50% beropersi sampai pukul 16:00 WIB, sedangkan tahun 2021 sebanyak 30% beroperasi sampai pukul 15:00 WIB," jelas Sinoeng kepada Kompas.com, Selasa (18/5/2021).

Selain itu, lanjut dia, dari 690 destinasi wisata di Jawa Tengah saat libur lebaran, terdapat sebanyak 178 destinasi ditutup dan sebanyak 494 destinasi dibuka dengan pembatasan jumlah pengunjung maupun jam operasional.

Baca juga: Borobudur Tutup, Candi Prambanan dan Ratu Boko Tetap Buka Saat Libur Lebaran

"Kabupaten/Kota yang menutup total destinasi wisata selama libur Lebaran ada tujuh daerah, yakni Kabupaten Magelang, Kebumen, Wonogiri, Demak, Kabupaten Semarang, Batang, dan Kota Pekalongan," ujarnya.

Sementara 18 destinasi sisanya ditutup, namun hanya dibuka untuk kuliner atau berjualan cenderamata saja.

Candi Arjuna Dieng yang berselimut kabut di Pagi Hari.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Candi Arjuna Dieng yang berselimut kabut di Pagi Hari.

Beralih ke desa wisata dan wisata alam

Sinoeng mengungkapkan, meskipun tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu, namun terdapat dinamika yang menarik.

"Apabila dibandingkan dengan weekday atau weekend sebelum lebaran, terdapat kenaikan 200 persen lebih. Dari rata-rata 230.000 sampai 235.000 orang setiap harinya, jumlah wisatawan naik menjadi 722.572 orang," ungkapnya.

Baca juga: Semakin Diminati, Kemenparekraf Gencar Promosi Desa Wisata

Sinoeng mengatakan kenaikan wisatawan sebanyak itu didominasi oleh kunjungan wisatawan lokal yang beralih ke destinasi desa wisata dan wisata alam di daerah terdekat.

Hal ini dikarenakan sebagian besar destinasi favorit telah ditutup atau terbatas pada masa libur Lebaran.

"Kenaikan ini cukup unik. Tahun ini meski dibatasi dan ada yang ditutup, namun perilaku wisatawan memilih destinasi kecil di desa wisata, bukan destinasi yang besar," ungkapnya.

Baca juga: Itinerary Seharian Wisata di Banjarnegara Jateng, Main ke Desa Wisata

Sinoeng menyebut fenomena peralihan kunjungan wisatawan lokal ke desa wisata ataupun wisata alam selama pandemi ini disebabkan oleh empat faktor.

"Localized (lokal terdekat), privatized (bersifat privat atau individual), customized (kreasi yang sudah ada atau lama) dan small in size (kelompok kecil atau bukan massal)," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com